EmitenNews.com - Kemitraan Reliance Group dan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) menjadi buah bibir akhir pekan lalu. Hal ini dikaitkan dengan posisi Reliance sebagai pembeli siaga (standby buyer) right issue Bank Banten pertengahan Oktober 2021.
Terlepas soal kepastian status standby buyer Bank Banten yang waktunya makin dekat, Bank Banten dan Reliance Group memang serius menjalin kemitraan. Hal itu terlihat pada kerja sama yang ditandatangani unit usaha Reliance, PT Asuransi Reliance Indonesia (ARI), dan Bank Banten, Jumat (8/10/2-21).
Penandatangan itu dilakukan oleh Wibisono Julianto Somad, direktur ARI, dan Denny Sorimulia Karim, direktur operasional & transformasi Bank Banten. Wibisono Julianto Somad mengatakan, dengan ditandatanganinya perjanjian, ARI akan memberikan perlindungan asuransi kepada nasabah-nasabah Bank Banten, khususnya nasabah peminjam (debitor) yang memperoleh fasilitas kredit maupun pembiayaan.
Kerja sama ini, kata dia, merupakan bancassurance yang menjadi langkah awal untuk jangka panjang berkesinambungan. Apresiasi juga diberikan kepada seluruh pemangku kepentingan dan jajaran direksi dan seluruh staf Bank Banten yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan penuh terhadap ARI sebagai mitra.
“Kami akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik tentunya,” kata dia, Minggu (10/10/2021).
Kerja sama ini, kata dia, diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua pihak, tidak hanya bagi ARI, namun juga terhadap Bank Banten maupun nasabah itu sendiri.
Sebelumnya, Reliance Group berniat kuat menjadi standby buyer rights issue (RI) Bank Banten. Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengungkapkan, perseroan beberapa waktu lalu sudah rapat dengan direksi Banten Global Development (BGD), pemegang saham Bank Banten, mengenai konsorsium pembeli siaga RI, yakni Reliance Group. BGD menyambut positif hal tersebut.
Mengenai status konsorsium Reliance Group sebagai standby buyer RI, Agus menjelaskan, perseroan masih melakukan pertemuan secara intensif dan berkembang secara positif. Bahkan, Agus menilai tingkat keseriusan konsorsium Reliance Group cukup tinggi.
"Reliance akan berkesinambungan berinvestasi sampai BEKS benar-benar sudah stabil dan menjadi pemimpin pasar. Saat ini, masih dalam pengkajian oleh Reliance Group untuk menentukan keseriusan yang dimaksud, terutama dalam hal penentuan waktu yang tepat,” kata Agus di Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Bank Banten akan menerbitkan maksimal 23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp 50 per saham melalui RI. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan RI sebesar Rp 77 per saham. Artinya, total dana yang berpotensi diraih dari RI mencapai Rp 1,8 triliun.
Agus menjelaskan, dana hasil RI digunakan untuk perluasan bisnis perseroan, khususnya untuk penyaluran kredit sekitar 65% serta penguatan struktur keuangan perseroan sebesar 35%.
Adapun tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) jatuh pada 12 Oktober 2021. Periode perdagangan HMETD berlangsung pada 14 Oktober-21 Oktober 2021. Lalu, tanggal penjatahan dilakukan pada 26 Oktober 2021.
Related News
Makmur Berkah (AMAN) Ungkap SuperDry Investasi di KEK Sidoarjo Rp50M
Bursa ASEAN Kolaborasi untuk Infrastruktur Data ESG Terpusat
Harta Djaya (MEJA) Alihkan Dana Hasil IPO Buat Modal, Ini Alasannya
PAM Mineral (NICL) Bagi Dividen Interim Rp95,7M, Ini Jadwalnya
Bank CIMB Niaga (BNGA) Sebut Akan Bayar Surat Utang Jatuh Tempo Rp564M
Cikarang Listrindo (POWR) Dapat Restu Rilis Surat Utang USD500 Juta