EmitenNews.com - Global Niaga (BELI) sepanjang 2024 mengemas rugi Rp2,53 triliun. Menipis 30 persen dari episode sama tahun sebelumnya tekor Rp3,64 triliun. So, rugi per saham dasar turun ke level Rp20 dari periode sebelumnya Rp31. 

Pendapatan bersih Rp16,71 triliun, melonjak 13,59 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp14,71 triliun. Beban pokok pendapatan Rp13,41 triliun, bengkak dari sebelumnya sebesar Rp12,31 triliun. Laba kotor tercatat Rp3,29 triliun, menanjak signifikan dari akhir 2023 sebesar Rp2,4 triliun. 

Beban penjualan Rp2,01 triliun, susut dari Rp2,27 triliun. Beban umum dan administrasi Rp3,71 triliun, naik tipis dari Rp3,71 triliun. Pendapatan lainnya Rp141,41 miliar, menanjak dari Rp96,71 miliar. Beban lainnya Rp75,42 miliar, susut dari Rp94,86 miliar. Rugi usaha Rp2,36 triliun, berkurang dari Rp3,58 triliun. 

Pendapatan keuangan Rp49,88 miliar, naik dari Rp45,9 miliar. Biaya keuangan Rp261,82 miliar, bengkak dari Rp131,78 miliar. Laba atas penjualan investasi pada entitas asosiasi Rp110,7 miliar dari nihil. Rugi tahun berjalan Rp2,53 triliun, mengalami penciutan dari Rp3,68 triliun. 

Total ekuitas Rp9,81 triliun, melonjak dari akhir 2023 senilai Rp7,84 triliun. Defisit Rp26,02 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp23,49 triliun. Jumlah liabilitas Rp6,34 triliun, bengkak dari Rp4,99 triliun. Total aset meroket menjadi Rp16,16 triliun dari Rp12,84 triliun. (*)