Segera Serap Gabah Petani, Bulog dapat Suntikan Modal Rp16,6 Triliun
Ilustrasi beras Bulog. dok. Berita BIG.
EmitenNews.com - Pemerintah menyetujui penambahan modal Rp16,6 triliun bagi Bulog, untuk menjamin percepatan penyerapan produksi padi petani. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan produksi beras hingga April mendatang diprediksi surplus 4 juta ton. Perum Bulog diperintahkan segera melakukan penyerapan hasil panen petani sesuai keputusan pemerintah Rp6.500 per kilogram.
Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui penambahan modal bagi Bulog, demi menjamin percepatan penyerapan produksi padi petani. Saat ini masih banyak daerah di Indonesia yang harga gabahnya di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kg gabah kering panen (GKP) di tingkat petani.
Menurut Mentan Andi Amran Sulaiman, Presiden meminta jajarannya turun langsung menjaga momentum panen raya pada bulan Februari - Maret 2025 ini supaya tak ada pihak yang dirugikan.
Presiden juga disebut sudah memberikan suntikan modal berupa utang kepada Bulog sebesar Rp16,6 triliun, tanpa bunga. Amran menjelaskan pemberian modal itu diberikan supaya rencana penyerapan beras petani di momen panen raya berjalan lancar.
"Bahkan, karena kondisi modal Bulog kurang, Presiden mengucurkan langsung tanpa bunga. Itu Rp16,6 triliun untuk Bulog. Sekarang sudah diproses, mungkin uangnya sudah ditransfer ke Bulog. Jadi, semua kebutuhan, kemudian persiapan gudang, dana, sudah diberikan oleh bapak Presiden," kata Menteri Amran usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Selasa (4/2/2025).
Dengan begitu tidak ada alasan lagi Bulog, tidak segera mengeksekusi program untuk menyerap gabah dari petani.
Badan Pusat Statistik (BPS) sudah mengumumkan produksi beras Januari - Maret 20205 ini diprediksi naik 50% dibanding tahun lalu. Hingga Maret diperkirakan produksi beras mencapai 8 juta ton. Dengan begitu stok beras pemerintah diperkirakan mencapai 13 - 14 juta ton hingga Maret 2025. Artinya, Januari sampai April ada surplus 4 juta ton.
Surplus 4 juta ton ini harus segera diserap oleh Perum Bulog. Terlebih kondisinya harga gabah di petani rata-rata di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) khususnya pada wilayah yang mengalami panen raya.
Kondisi itu terjadi pada 70% wilayah di Indonesia, sedangkan sisanya 30% masih berada di atas HPP.
Dengan serapan beras oleh Bulog, yang menggunakan patokan HPP, patokan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram, akan membuat petani lebih sejahtera. ***
Related News
WSBP Perkuat Likuiditas dengan Asset Disposal Berkelanjutan
IHK Turun, Januari 2024 Terjadi Deflasi 0,76 Persen
Wamenkeu: Kemenkeu Harus Jadi Contoh dalam Efisiensi Anggaran
Bappebti: Nilai Transaksi Aset Kripto Bisa Lewati Rp1.000T di 2025
Wow! Harga Emas Antam Melejit Rp29.000, Tembus Rp1.650.000 per Gram
Nusa Raya Cipta (NRCA) Siap Alihkan 49,7 Juta Saham Treasuri