EmitenNews.com -  Kemarin IHSG bergerak berfluktuasi (sempat minus 21 poin ; plus 37 poin)  dan di tutup plus 33 poin atau 0,564%  pada 6037,  di pimpin oleh saham sektor perdagangan, infrastruktur, keuangan di tengah - tengah mixed melemah indek bursa global, rasa optimis pemulihan ekonomi global dan ketegangan geopolitik antara Cina dengan Taiwan dengan risiko perang, ungkap Indra Tedja Kusuma Analis Sucor Sekuritas, Kamis (8/4/2021).

“Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG bergerak mixed pada kisaran 5960 - 6052 dengan pertimbangan : menguji candle 3 White Soldiers, ST Mov Avg (Consol / Bearish) dan  Penguatan indek kemarin  di ikuti dengan peningkatan volume,” tambah Indra.


Sementara untuk beberapa saham potensial yang direkomendasikan oleh analis Sucor Sekuritas itu adalah, EXCL, IMAS, INDY,  PGAS, BSDE, dan BBHI. 

EXCL Buy On Weekness dengan support di 2150 cutloss jika break di bawah 2120. Jika tidak break di bawah 2180 potensi naik ke 2250 - 2300 short term. 


IMAS Buy On Weekness dengan support di 1090, cutloss jika break di bawah 1065 jika tidak break di bawah 1110 , potensi naik ke 1160 - 1210short term. 

INDY Buy On Weekness  dengan support di 1415 cutloss jika break di bawah 1400. Jika tidak break di bawah 1440  potensi naik ke 1510 - 1570 short term. 

PGAS Buy On Weekness  dengan support di 1270 cutloss jika break di bawah 1250, Jika tidak break di bawah 1290 potensi naik ke 1350 - 1400 short term. 


BSDE Spekulasi Buy dengan support di 1160 cutloss jika break di bawah 1135 Jika tidak break di bawah 1180 potensi naik ke short 1250 - 1300 Short term. 

BBHI Spekulasi Buy dengan support 1120 cutloss jika break di bawah 1100 . Jika tidak break di bawah 1040 potensi naik 1200 - 1260 short term. 

Dari global, kemarin indek bursa Eropa STOXX600 di tutup melemah 0,1%, di pimpin oleh saham sektor perawatan kesehatan saat pelaku pasar menunggu musim laporan keuangan dan kemarin indek bursa Wall Street berfluktuasi dan di tutup mixed menguat tipis setelah catatan FOMC menyatakan bahwa pemulihan ekonomi masih jauh dari harapan sehingga FED tidak akan buru-buru menaikkan suku bunga.

Sementara untuk sentimen yang ada, ialah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,8% menjadi 4,3% meski melihat prospek pertumbuhan ekonomi global lebih baik. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini berada di bawah tiga negara ASEAN lainnya, seperti  Malaysia, Vietnam, dan Filipina. 


IMF meramal pertumbuhan ekonomi ketiga negara tersebut berada di atas 6% pada tahun ini dan tahun depan. Ekonomi Malaysia  akan tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 6% pada tahun depan, Vietnam tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 7,2% pada tahun depan, sedangkan Filipina tumbuh 6,9% pada tahun ini dan 6,5% pada tahun depan. Adapun Indonesia pada tahun depan diproyeksi hanya tumbuh 5,8%.