EmitenNews.com - Sinar Mas Land berkolaborasi dengan Group 42, perusahaan Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk mentransformasikan BSD City menjadi smart city di Indonesia. Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja, dan Group CEO G42, Peng Xiao di Dubai baru-baru ini.
Melalui kemitraan dengan Group 42, Sinar Mas Land akan mengimplementasikan platform smart city dan smart campus berbasis AI di BSD City. Kedua perusahaan juga akan mengembangkan layanan dan aplikasi di platform tersebut dengan menerapkan praktik terbaik dalam pemantauan keamanan, akses gedung, pembayaran, perdagangan, pendidikan, periklanan, dan kesehatan.
Michael menyatakan, di masa mendatang BSD City akan dijadikan benchmark untuk pengembangan smart city di ibu kota negara baru yang berada di Kalimantan Timur.
"BSD City adalah proyek ambisius kami dengan peluang pertumbuhan yang besar, terutama eksplorasi pengembangan masyarakat digital yang menjadi salah satu prioritas kami saat ini," katanya.
Oleh karena itu pihaknya antusias menyabut kerja samanya dengan G42. Kedua perusahaan memiliki visi bersama yaitu menjadi solusi industri untuk tantangan masa kini dalam menciptakan kota pintar yang lebih mudah diakses dan layak huni.
G42 adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan solusi industri berbasis kecerdasan buatan di berbagai sektor, bisnis seperti smart city, kesehatan, geospasial, penerbangan, energi dan layanan keuangan serta menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam transformasi digital di wilayah Uni Emirat Arab (UEA) dan Timur Tengah.
G42 sendiri mengaku senang dapat bermitra dengan Sinar Mas Land. "Kami akan menggunakan keahlian di bidang AI dan Cloud Computing untuk Sinar Mas Land dalam membuat keputusan, efisiensi serta mendorong inovasi guna mengubah BSD City menjadi smart city di masa depan," ujar Peng.
G42 telah bekerja dengan perusahaan terkemuka dunia untuk menciptakan kemitraan strategis dan investasi dalam transformasi digital. Proyek terbaru perusahaan tersebut adalah penggabungan 12 pusat data atau data center dibawah joint venture bersama Etisalat Group dalam menyediakan data center terbesar di UEA berkapasitas 300 MW dan saat ini masih dalam proses pembangunan.(fj)
Related News
Parah! 97.000 Anggota TNI/Polri dan 80.000 Anak U-10 Main Judi Online
RI Kurang Kapal Penangkap Ikan, Prabowo Dorong PTDI Gandeng Embraier
Tekanan Jual Reda, IHSG Potensial ReboundĀ
Target Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan, ini Rekomendasi Analis
Saham Telekomunikasi Jadi Unggulan Hari ini, Coba yang Berikut
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif