EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak menguat menjelang keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI). Berdasar perkiraan, BI akan menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, dan menstabilkan nilai tukar rupiah. ”Oleh karena itu, kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.790, dan resisten 6.870,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Kamis (22/12).
Secara teknikal, Indeks tengah dalam fase konsolidasi minor, dan akan menunggu untuk break area support maupun resistance. Itu penting untuk melanjutkan pelemahan atau berbalik rebound. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain AKRA, JPFA, WIKA, MTDL, dan BRIS.
Menyudahi perdagangan kemarin, Indeks menguat 0,77 persen menjadi 6.821. Beberapa sektor mengalami lonjakan antara lain energi surplus 3,03 persen, teknologi naik 0,37 persen, dan basic materials melejit 0,20 persen. Investor asing tercatat membukukan net sell pasar regular Rp280 miliar. Saham paling banyak dijual investor asing di antaranya BBNI, ASII, dan BBRI.
Sementara itu, ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali menguat. Sentimen positif datang dari rilis data consumer confident AS menanjak ke level 108.3 atau tertinggi selama delapan bulan terakhir. Penguatan itu, didorong inflasi AS telah mencapai puncak pada Juni lalu.
Selain itu, dorongan datang dari Nike naik 12,19 persen, dan FedEx surplus 3,43 persen membukukan kinerja positif di tengah inflasi, dan kenaikan suku bunga. Pagi ini, bursa Asia dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 melesat 0,33 persen, dan Indeks Kospi menguat 0,48 persen. Pagi ini, Korea Selatan merilis PPI mengalami koreksi ke posisi 6,3 persen. (*)
Related News
Tekanan Jual Reda, IHSG Potensial Rebound
Target Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan, ini Rekomendasi Analis
Saham Telekomunikasi Jadi Unggulan Hari ini, Coba yang Berikut
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif
IHSG Lesu, Koleksi Saham JSMR, TLKM, dan ANTM
Tertekan, IHSG Orbit Level 7.070