Suku Bunga Sudah Tinggi, Mirae Asset: Prospek Investasi Obligasi Menjanjikan

Di antara beberapa jenis obligasi, untuk saat ini Rully menilai bahwa obligasi tenor menengah-panjang akan cenderung lebih aman karena potensi fluktuasi pasar masih cukup tinggi mengingat ketidakpastian ekonomi global juga masih tinggi.
“Karena itu, guna menghindari risiko gejolak pasar pada obligasi tenor pendek, kami menyarankan berinvestasi pada tenor menengah-panjang, atau artinya di atas 3 tahun.” Rully memprediksi tahun ini akan menjadi tahunnya investasi obligasi mengingat berakhirnya siklus pengetatan moneter di dalam negeri.
Sementara itu di luar negeri, khususnya AS, siklus pengetatan moneter kemungkinan akan berakhir pada semester I 2023. Kondisi fundamental makroekonomi dan perbankan yang masih kuat, serta tingkat imbal hasil yang kompetitif mendorong daya tarik pasar obligasi di Indonesia.
Related News

Wall Street Menyala, IHSG Susuri Zona Merah

Cenderung Koreksi, IHSG Uji Level 8.020

Market Konsolidatif, Borong Saham BBRI, PANI, dan ISAT

2 Katalis Ini Wajib Dimiliki Jika Indonesia Ingin Jadi Hub Aset Kripto

Bakal Hasilkan BBM Setara Euro 5, RDMP Balikpapan Siap Uji Operasi

IHSG Ditutup Rebound ke 8.071, Disokong Saham Konsumer & Teknologi