Tata Cara Perhitungan TKDN Disederhanakan, Agar Lebih Cepat dan Murah

Kemenperin berkomitmen untuk mereformasi kebijakan TKDN terutama kebijakan terkait Tata Cara Perhitungan TKDN agar lebih sederhana, waktu singkat, dan berbiaya murah.
EmitenNews.com - Kemenperin berkomitmen untuk mereformasi kebijakan TKDN terutama kebijakan terkait Tata Cara Perhitungan TKDN agar lebih sederhana, waktu singkat, dan berbiaya murah. Langkah tersebut bertujuan agar semakin banyak produk industri dalam negeri yang memiliki sertifikat TKDN dan dibeli oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengemukakan bahwa pihaknya telah memulai reformasi kebijakan TKDN jauh sebelum Presiden Trump mengumumkan kenaikan tarif masuk impor ke Amerika Serikat pada awal April 2025. Menperin bersama jajaran Kemenperin telah memulai pembahasan reformasi Tata Cara Perhitungan TKDN sejak Februari 2025.
"Jadi, reformasi kebijakan TKDN tidak disebabkan karena kebijakan tarif resiprokal Presiden Trump atau tekanan akibat perang dagang global akan tetapi berdasarkan kebutuhan industri dalam negeri Indonesia," katanya seperti disampaikan dalam siaran persnya Rabu (7/5).
Agus menegaskan Kemenperin senantiasa selalu mengikuti kebijakan dan arahan Presiden Prabowo dalam membangun industri manufaktur Indonesia kedepan.
“Kemenperin selalu memiliki misi dan semangat untuk membuka kesempatan sebesar-besarnya pada penciptaan usaha baru dan peningkatan iklim investasi yang kondusif," sambungnya.
Menperin menambahkan jauh hari sebelum langkah deregulasi diambil Pemerintah merespon kebijakan tarif Amerika Serikat, pihaknya telah memulai upaya mereformasi kebijakan TKDN, baik dari sisi formulasi penghitungan komponen dalam negeri yang lebih berkeadilan maupun penyederhanaan proses bisnis penerbitan Sertifikat TKDN.
Rumusan kebijakan reformasi TKDN tersebut telah dilakukan uji publik dan saat ini tengah dalam tahap finalisasi.
“Saya berharap reformasi TKDN kedepan semakin meningkatkan minat usaha dan investasi di tanah air, serta meningkatkan kontribusi sektor manufaktur pada perekonomian nasional,” pungkasnya.(*)
Related News

IHSG Ditutup Anjlok 1,42 Persen, Saham Ini Pemicunya

Biayanya Besar, Bill Gates Sarankan MBG Prioritas ke Bumil dan Balita

BEI Resmi Buka Pendaftaran Liquidity Provider Saham, Begini Detailnya

Hati-hati, BEI Keluarkan Pengumuman Emiten Tambang Nikel Ini

IHSG Turun 0,53 Persen di Sesi I, ANTM, SMRA, AKRA Top Losers LQ45

PT Pos Indonesia Tawarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II