EmitenNews.com - Tenang. Pasokan daging sapi aman dan terkendali. Untuk memastikan hal itu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan inspeksi ke cold storage atau Tempat Penyimpanan daging beku milik PT. Indoguna Utama di wilayah Pondok Bambu Jakarta Timur. Sebelumnya, Mentan SYL, berkunjung ke peternakan sapi di wilayah Tangerang. Ia memastikan ketersediaan daging sapi/kerbau hingga Ramadan dan Idul Fitri 2022 aman dan tercukupi.


"Insya Allah, ketersediaan daging sapi/kerbau hingga bulan Ramadan dan Idul Fitri aman dan tercukupi," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.


Dalam kunjungan tersebut Mentan Syahrul Yasin Limpo memang ingin memastikan ketersediaan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk untuk Ramadhan 1443 Hijriah, san Lebaran Idul Fitri 2022. Sejauh ini, menurut mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu, pasokan daging sapi aman dan tercukupi.


Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, aktivitasnya mengunjungi dua lokasi tersebut untuk memvalidasi data sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait ketersediaan daging sapi.


"Ketersediaan daging dan sapi secara hitung-hitungan cukup bahkan sampai Maret, April hingga Mei ada overstock yang cukup, baik dari sapi bakalan di Tangerang maupun sapi pedaging yang siap potong," ucap Menteri SYL.


Indoguna Utama merupakan perusahaan dengan produk utamanya adalah daging sapi impor dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Saat ini ketersediaan daging sapi di cold storage milik PT. Indoguna ada sebanyak 18.000 ton, sebanyak 8.000 ton berada gudang bambu apus Jakarta Timur dan 10.000 ton di gudang Cikupa, Tangerang.


"Di PT. Indoguna Utama yang pemiliknya Pak Efendi mengatakan siap, bahkan jika harus dilakukan operasi pasar. Kami akan banyak melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan. Kita akan dukung Kemendag, jika memang akan dilakukan operasi pasar," kata politikus Partai NasDem tersebut.


Menteri SYL mengatakan, di tingkat supplier utama atau distributor utama harga masih dalam kendali, rangenya dinamika masih cukup. Ia melihat tidak ada kelangkaan daging sapi. Yang terjadi karena ada kepanikan-kepanikan saja, dan ketakutan yang sengaja diisukan karena terkait dengan distribusi.


"Nanti akan kita perkuat untuk distribusi ke pasar-pasar utama, sehingga antara data dan validasi yang kita temukan sama semua," tambahnya.


Per Rabu (2/3/2022), hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi/kerbau Maret hingga Mei 2022 sebanyak 234.091,2 ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 202.937,8 ton. Itu berarti masih ada surplus 31.153,4 ton.


Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri atas produksi sapi/kerbau lokal sebanyak 445.884 ekor atau setara daging 80.268,0 ton; total sapi bakalan impor siap potong pada Maret-Mei sebanyak 143.464 ekor atau setara daging 27.500,6 ton; daging sapi/kerbau beku impor sebanyak 95.114,8 ton.


"Secara keseluruhan tidak ada masalah dengan ketersediaan daging sapi kita, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan termakan isu yang tidak benar," ucap Mentan Syahrul Yasin Limpo. ***