EmitenNews.com - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membuka peluang investasi dalam sembilan proyek infrastruktur senilai Rp90 triliun lewat skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Tiga proyek di antaranya merupakan bendungan yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), yakni Way Sekampung di Lampung, Tapin di Kalimantan Selatan, dan Leuwikeris di Jawa Barat.

Ketiganya dinilai potensial dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau hydropower. Bendungan Leuwikeris berpotensi membangkitkan listrik hingga 7,4 MW, Way Sekampung 5,4 MW, dan Tapin 2,7 MW. Menteri PU Dody Hanggodo menyebutkan bahwa proyek-proyek ini dapat menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif, sejalan dengan target RPJMN 2025–2029.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menegaskan bahwa proyek bendungan tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga menyumbang besar pada ketahanan pangan dan pengendalian banjir.

Bendungan Tapin yang diresmikan pada 2021, misalnya, mampu mereduksi banjir hingga 107 m³/detik dan berkat kapasitas tampung air yang sebesar 56,7 m³, hal ini dapat menjadi pendukung irigasi lahan seluas 5.472 ha.

Sementara Way Sekampung, dengan kapasitas 68 juta m³, mendukung irigasi 55.373 ha dan meningkatkan intensitas tanam hingga tiga kali setahun di area pertanian seluas 17.334 ha. Di sisi lain, Bendungan Leuwikeris yang baru diresmikan tahun lalu, memiliki daya tampung 81 juta m³ dan menyuplai irigasi ke wilayah Ciamis dan Cilacap.

“Waskita Karya akan terus mendukung pencapaian target pembangunan infrastruktur nasional. Perseroan meyakini pemerataan ekonomi dapat terwujud melalui pembangunan infrastruktur yang semakin merata,” tutup Ermy.