EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan koreksi. Namun, indeks bergerak mix dengan kecenderungan menguat. Itu menilik bursa Asia sudah diperdagangkan di zona merah.
Kendati begitu, Indeks akan mendapat dukungan dari inflow investor asing masih melakukan pembelian. Para investor akan merespons rilis data retail sales mengalami pertumbuhan. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.070, dan resisten 7.150,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (10/8).
Secara teknikal Indeks tengah uptrend. Indeks berada di atas level support 7.070. Indicator, MACD, dan stochastic menunjukkan trend bullish. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini antara lain BRPT, TLKM, TOWR, BBCA, INDY, INCO, ANTM, KKGI, HRUM, dan CTRA.
Pada perdagangan kemarin, Indeks menguat 0,23 persen menjadi 7.103. Sejumlah sektor pendorong lonjakan indeks di antaranya energi surplus 2,47 persen, transportasi dan logistik naik 0,77 persen, dan basic materials melejit 0,42 persen. Investor asing membukukan net buy Rp1,19 triliun. Saham-saham paling banyak dibeli pemodal mancanegara BBCA, BMRI, dan TLKM.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) mengorbit zona merah. Dan, pagi ini bursa Asia sudah menyusuri zona merah. Indeks Kospi minus 0,71 persen, Nikkei 225 tekor 0,85 persen. Investor menunggu rilis data inflasi China dengan prediksi mengalami kenaikan. Sementara data PPI Jepang naik 8,6 persen secara tahunan periode Juli 2022. (*)
Related News

Sukuk Ritel SR022 Mulai Dijajakan; Imbalannya 6,45 - 6,55 Persen

Dunia Lega, Indonesia Waspada: Dibalik Damainya Perang Dagang AS-China

IHSG Ditutup Melonjak Lagi 0,94 Persen, Ini Saham Pendorongnya

Begini Kata Pefindo Soal Peringkat Emiten Milik Grup Salim (INDF)

Kompresor Masih Impor, Wamenperin Minta Daikin Produksi Komponen Lokal

Menkeu Ajak Tiga Pilar Bersinergi Wujudkan Ekonomi Islam