EmitenNews.com - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menegaskan mayoritas produksi nikel Indonesia diekspor ke China, khususnya untuk pengembangan stainless steel, dan industri mobil listrik.

Ketua Kajian Strategis Pertambangan Perhapi, Muhammad Toha, China mengonsumsi hampir 50,4 persen dari total konsumsi nikel dunia, khusus untuk industri stainless steel hingga industri mobil listrik. "Jadi, produk-produk nikel Indonesia itu tidak terlalu signifikan di Uni Eropa," tutur Toha.

StockNow.id memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak cenderung melemah terbatas hari ini dengan menguji level psikologis support 6.800, dan resistance 6.921. Sentimen mendorong koreksi IHSG yaitu tekanan jual terus berlanjut saham-saham perbankan yaitu BBCA, BBRI, dan BMRI. 

Menilik kacamata teknikal, mayoritas saham-saham perbankan dalam beberapa hari terakhir dibuka dengan gap up, sehingga memicu euforia pasar terhadap saham perbankan. Tetapi seiring waktu, saham perbankan ditutup melemah pada akhir sesi, dan dikhawatirkan mengganggu psikologis pasar.

Dari segi teknikal, IHSG tidak berhasil menembus Resistance Dynamic pada MA 5 dan membentuk sebuah Upper Shadow yang dalam. Sehingga hal itu menjadi indikasi tekanan jual yang tinggi pada IHSG.

StockNow.id merekomendasikan swing trade di saham: 

BRIS Buy : 2280, TP 1 : 2380, TP 2 : 2470 dan SL : 2200

MAPI Buy : 1470, TP 1 : 1525, TP 2 : 1620 dan SL : 1420

MARK (MAINTAIN HOLD) Buy : 905, TP 1 : 895 (Done), TP 2 : 915 dan SL : 870

NICL Buy : 198, TP 1 : 204, TP 2 : 210 dan SL : 192