EmitenNews.com - PT Perusahaan Gas Negara atau PGN (PGAS) terus meningkatkan kinerja operasional. Perseroan optimistis dapat meningkatkan kinerja operasional keuangan sesuai RJPP, dan pemenuhan kewajiban.


Apalagi, rating PGN dari Moodys Baa2, dan Fitch BBB- dengan outlook stable. Peringkat itu, masih berada pada kategori investment grade. Artinya, lembaga pemeringkat internasional menilai, PGN masih memiliki tingkat kesehatan keuangan sangat baik, dan diproyeksi bisa memenuhi semua kewajiban, termasuk pelunasan utang.


Berdasar catatan kuartal III-2021, PGN mencatat pendapatan USD2,25 miliar, dan mencatat laba operasi USD326 juta. Lalu, PGN berhasil mencatat laba diatribusikan ke induk menjadi USD286,2 juta, meningkat dibanding periode sama pada 2020 sebesar USD53,3 juta. 


Kinerja positif PGN itu, disokong performa operasional memperlihatkan tren positif. Di mana, volume niaga gas selama periode Januari-September 2021 sebesar 873 BBTUD. Naik dibanding volume niaga gas periode sama 2020 sejumlah 812 BBTUD (YoY). 


Sedang untuk volume transmisi pada periode sama 2021 sebesar 1.238 MMSCFD. Posisi PGN sebagai Subholding Gas Pertamina makin memperkuat kinerja konsolidasi, dan peningkatan pemanfaatan gas sektor kilang, transportasi marine. ”Dan, tentu kemudahan akses terhadap pasokan dari hulu,” tutur Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.


Per 30 September 2021, PGN tetap menunjukkan posisi keuangan baik, dengan total aset USD7,54 miliar, total liabilitas USD4,25 miliar, total ekuitas USD3,29 miliar, dan rasio lancar 2,24 kali. Itu menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek masih sangat baik. ”Rasio Debt Service alias EBITDA (Beban Bunga + Pokok Pinjaman) PGN 2,69 kali, memperlihatkan kemampuan perusahaan memenuhi pembayaran bunga, dan pokok pinjaman mencukupi,” tegas Rachmat.


Tingkat leverage PGN dengan rasio debt-to-equity (DER) 0,89 kali. Nilai itu, di bawah batas financial covenant (maksimal 2,33 kali) disyaratkan lender PGN. Itu menunjukan, PGN masih dalam kondisi leverage baik, performance keuangan sehat, jauh dari potensi rugi, dan cukup terbuka ruang pendanaan eksternal untuk pengembangan perusahaan. 


Begitu juga dengan saldo kas PGN per 30 September 2021 sebesar USD1,4 milliar dapat diproyeksikan masih dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang. Dengan kinerja baik, dan kendali PGN berada satu tingkat di bawah Pertamina, itu tidak mempengaruhi kemampuan PGN memenuhi kewajiban utang, dan tidak mempengaruhi posisi keuangan Pertamina lebih lanjut.


Secara grup, PGN juga mencetak volume upstream 6,46 MMBOE, regasification 88 BBTUD, LPG processing 101 TPD, dan oil transport 9.301 BOEPD. PGN juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan berbagai sektor. PGN telah melayani lebih dari 600 ribu pelanggan dengan cakupan jaringan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.760 km.


Dengan kinerja upstream meningkat, dan harga minyak terkoreksi, itu berdampak langsung terhadap kinerja Saka Energi afiliasi Subholding Gas. Saka Energi, pada kuartal III-2021 mengantongi saldo kas USD250,9 juta, dan diproyeksi dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang jatuh tempo pada Mei 2024. ”Selain itu, kinerja keuangan Saka Energi juga makin membaik dengan EBITDA USD 174 juta,” tukas Rachmat. (*)