EmitenNews.com - Astra International (ASII) menutup 2024 dengan koleksi laba bersih Rp34,05 triliun. Tumbuh minimalis 0,65 persen dari episode sama akhir 2023 sejumlah Rp33,83 triliun. Dengan begitu, laba per saham dasar dan dilusian menanjak menjadi Rp841 dari edisi sebelumnya Rp836. 

Pendapatan bersih Rp330,92 triliun, melonjak 4,53 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp316,56 triliun. Beban pokok pendapatan Rp257,36 triliun, bengkak dari akhir 2023 sebesar Rp243,25 triliun. Laba kotor terakumulasi senilai Rp73,55 triliun, tumbuh tipis dari episode sama tahun sebelumnya Rp243,25 triliun. 

Beban penjualan Rp11,34 triliun, turun dari Rp11,45 triliun. Beban umum dan administrasi Rp20 triliun, bengkak dari Rp17,58 triliun. Penghasilan bunga Rp3,34 triliun, naik tipis dari Rp3,05 triliun. Biaya keuangan Rp3,80 triliun, bengkak dari Rp3,11 triliun. Penyesuaian nilai wajar investasi Gojek, dan Medikaloka Hermina Rp138 miliar, susut dari Rp159 miliar. 

Lain-lain Rp11 miliar, melejit dari minus Rp126 miliar. Penghasilan lain-lain Rp1,78 triliun, naik dari Rp1,71 triliun. Bagian atas hasil bersih ventura bersama dan entitas asosiasi Rp10,29 triliun, naik dari Rp9,49 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan Rp53,15 triliun, turun dari Rp54,72 triliun. Beban pajak penghasilan Rp9,73 triliun, susut dari Rp10,22 triliun. 

Laba tahun berjalan Rp43,42 triliun, mengalami penyusutan dari Rp44,5 triliun. Jumlah ekuitas Rp271,49 triliun, melesat dari akhir 2023 sebesar Rp250,42 triliun. Total liabilitas Rp201,42 triliun, bengkak dari akhir tahun sebbelumnya Rp194,98 triliun. Jumlah aset Rp472,92 triliun, melonjak dari akhir 2023 sebesar Rp445,4 triliun. (*)