EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak terbatas, dan cenderung melemah. Di mana, pasar masih akan menanti pidato ketua The Fed Jerome Powell. ”Kami perkirakan IHSG akan bergerak pada rentang support 6.640, dan resisten 6.745,” tutur Ayu Dian, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (10/1).
Secara teknikal, Indeks membentuk spinning candle, dan masih cenderung bergerak di fase konsolidasi. Sedang indikator Stochastic, dan MACD berada di area death cross. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain CPIN, UNVR, INTP, SMGR, TMAS, BFIN, MDKA, ESSA, dan ANTM.
Pada perdagangan kemarin, Indeks naik 0,06 persen menjadi 6.688. Beberapa sektor mengalami penguatan di antaranya healthcare 1,91 persen, basic material 1,06 persen, dan transportasi 0,68 persen. Investor asing membukukan net buy pasar regular Rp82,64 milliar. Saham-saham paling banyak dibeli investor asing antara lain ANTM, BBCA, dan ADRO.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat Wall Street, bergerak variatif. Pelaku pasar menanti arah kebijakan The Fed. Menunggu risalah pidato Ketua The Fed Jerome Powell. Namun, pasar masih melihat The Fed akan tetap agresif menaikkan suku bunga.
Pagi ini, bursa Asia mengorbit zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 1,03 persen, dan indeks Kospi menanjak tipis 0,07 persen. Pagi ini, Jepang merilis data Tokyo CPI Desember 2022 naik di atas konsensus pasar menjadi 4 persen YoY. (*)
Related News
Perkembangan Terbaru si Saham Rp1
Saham di Bawah Gocap, Masih Mantap atau Bikin Engap?
Pupuk Indonesia Siap Gelontorkan 9,8 Juta Ton Pupuk Subsidi di 2026
Dana Darurat Untuk 3 Provinsi Bencana Sementara Terkucur Rp268 Miliar
Cadangan BBM dan LPG di Atas Standar Minimum Nasional
IHSG Tutup 2025 di Zona Hijau, Catat 24 Kali ATH Sepanjang Tahun





