EmitenNews.com - Giliran Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti segera tiba. Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi segera memeriksa politikus PDI Perjuangan itu, setelah melancarkan penggeledahan di berbagai tempat. Perempuan wali kota yang karib disapa Mbak Ita itu, akan diperiksa terkait sejumlah barang bukti kasus korupsi di lingkungan Pemkot Semarang yang telah disita tim penyidik.

Kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024), Jubir KPK, Tessa Mahardhika mengatakan, pemanggilan kepada Mbak Ita dijadwalkan usai penggeledahan rampung. Saat ini, tim penyidik masih menyisir sejumlah lokasi di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng) tersebut.

"Kapannya (waktu pemanggilan) belum bisa disampaikan kembali lagi. Karena kegiatan masih berlangsung di Kota Semarang," ucapnya.

Sebelumnya, Tessa Mahardhika mengungkapkan hasil penggeledahan di Kota Semarang dalam sepekan terakhir. Pihaknya, telah menyita sejumlah dokumen seperti aliran dana dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti alias Mbak Ita.

Penggeledahan antara lain dilakukan di Kantor Wali Kota Semarang, rumah pribadi Mbak Ita, Kantor Dinas Kominfo, Kantor PT Chimarder 777, Kantor Disperkim dan lainnya.

"Telah dilakukan penyitaan beberapa dokumen. Salah satunya adalah terkait perubahan APBD, catatan terkait aliran dana," ujar Tessa Mahardhika.

Tim penyidik juga menyita barang bukti elektronik seperti ponsel pintar (smartphone) dan sejumlah data yang dikloning dari komputer maupun laptop.

Sedikitnya ada tiga kasus yang diusut di lingkungan Pemkot Semarang. Mulai dari dugaan tindak pidana korupsi atas pengadaan barang atau jasa di lingkungan pemerintah kota Semarang tahun 2023-2024.

Lalu, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, dan dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023-2024.

Kabarnya KPK telah meminta empat orang dicegah ke luar negeri, dan ditetapkan sebagai  tersangka. Sayangnya, Tessa Mahardhika belum mau mengungkapkannya. 

Meski begitu, isu yang beredar, ke empat orang itu, selain Wali Kota Semarang  Hevearita Gunaryanti alias Mbak Ita, lainnya adalah suami Mbak Ita Alwin Basri. Kemudian, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang Martono, dan pihak swasta bernama Rahmat Djangkar. ***