EmitenNews.com - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berakhir positif. Saham sektor teknologi mengawal apresiasi Wall Street pada perdagagan Senin (22/3). Lonjakan bursa saham Uncle Sam terjadi di tengah penurunan imbal hasil US Treasury.


Dow Jones Industrial Average ditutup surplus 0,32 persen, S&P 500 terangkat 0,7 persen, dan Nasdaq Composite meroket 1,23 persen. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun terkoreksi 0,0291 poin persentase ke level 1,697 persen.


Imbal hasil lebih stabil mendorong pasar saham bergairah. Aksi jual US Treasury menjadi warning atas kekhawatiran pemulihan ekonomi memicu inflasi.


Sementara bursa Asia ditutup mixed cenderung melemah pada perdagangan awal pekan (22/3). Di antaranya, ASX 200 naik 0,66 persen, HSI minus 0,36 persen, KOSPI turun 0,13 persen, Nikkei ambles 2,07 persen, dan SSEC menguat 1,14 persen. Pelaku pasar mencermati kemungkinan pemerintah Amerika Serikat (AS), menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan. Sebagai informasi, pada masa kampanye Prisden AS Joe Biden mengusulkan kenaikan tarif PPh Badan dari 21 persen menjadi 28 persen dan mendapatkan dukungan Menteri Keuangan AS, yaitu Janet Yellen.


Merespons itu, INdeks harga saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,87 persen menjadi 6.301,13 pada perdagangan Senin (23/3). Selain sentimen eksternal, pergerakan INdeks juga tertekan sentimen negatif dari domestik. Di mana, pemerintah resmi memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 5 April 2021. Cakupan diperluas ke Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.


Karena itu, Indeks sepanjang perdagangan Selasa (23/3) akan mencoba bergerak pada Level support 6.242, dan resistance 6.359. “Kami merekomendasikan beli saham Ramayana Lestari (RALS) Rp860, Bank BTPN Syariah (BTPS) Rp3.800, dan Malindo Fedmill (MAIN) Rp840. Selajutnya, lepas untuk saham Adaro Energy (ADRO) Rp1.240, dan Surya Essa Perkasa (ESSA) Rp318,” tutur Equity Research Analyst Victoria Sekuritas Michael Alexander Santoso, Selasa (23/3).