Wall Street Anjlok, IHSG Tetap Menyala

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kompak ditutup melemah. Itu dipicu kekhawatiran investor terhadap kualitas buruk kredit industri perbankan khususnya perbankan regional. Selain itu, tensi hubungan dagang memanas, dan government shutdown masih menjadi tambahan sentimen negatif pasar.
Saham emiten bank regional, Zions ditutup melemah signfikan 13 persen setelah mencatat kerugian besar akibat memburuknya kualitas kredit ke beberapa nasabah. Sementara itu, bank regional lain terkoreksi 11 persen paska-menuduh salah satu nasabah melakukan tindakan penipuan.
Kewaspadaan investor terhadap industri perbankan akhir-akhir ini meningkat seiring kebangkrutan dua perusahaan otomotif. Kondisi itu, menimbulkan kekhawatiran tentang praktik pemberian kredit longggar, terutama di pasar kredit pribadi kurang transparan. Koreksi Wall Street, dan aksi jual investor asing diprediksi menjadi sentimen negatif pasar.
Sementara itu, lonjakan signifikan harga emas, dan minyak kelapa sawit berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Sepanjang perdagangan Jumat, 17 Oktober 2025, indeks akan menyusuri support 8.065-8.005, dan resistance 8.185-8.245.
Menilik data tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham andalan berikut. Yaitu, Energi Mega Persada (ENRG), Harum Energy (HRUM), Petrosea (PTRO), Adaro Minerals (ADMR), Barito Renewables Energy (BREN), dan Merdeka Gold Resources (EMAS). (*)
Related News

Telisik! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Periksa! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

IHSG Drop 4,14 Persen, Kapitalisasi Pasar Sisa Rp14.746 Triliun

Fesyen Muslim Antar RI Jadi Pemain Utama Modest Fashion Global

Dongkrak Produksi, PHR Kembangkan Teknologi CEOR di Lapangan Minas

Kebutuhan Meningkat, Indonesia Bersiap Jadi Hub Energi ASEAN