Wall Street Menyala, IHSG Betah Melorot

Petugas kebersihan menyisir teras depan Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup mayoritas menguat tipis. Itu sebagai respons terhadap pidato gubernur The Fed Jerome Powell mengenai suku bunga acuan. Powell menyebut kebijakan moneter lebih longgar dibanding sebelumnya, dan ekonomi Amerika Serikat (AS) tetap solid.
Oleh sebab itu, The Fed tidak perlu buru-buru untuk menurunkan suku bunga acuan. Sementara itu, setelah AS mengenakan tarif 25 persen untuk seluruh impor baja, dan alumunium, Uni Eropa merespons dengan mengenakan tarif impor balasan untuk barang impor asal Uni Eropa.
Potensi masih berlanjutnya tekanan jual terhadap saham BREN, CUAN, dan PTRO serta aksi jual investor asing diprediksi menjadi katalis negatif pasar. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 12 Februari 2025, IHSG diprediksi melanjutkan pelemehan dengan kisaran support 6.445-6.360, dan resistance 6.620-6.705.
Menilik data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk tidak ragu menyerok sejumlah saham berikut. Yaitu, Elang Mahkota (EMTK), Matahari Store (LPPF), PGN (PGAS), Aspirasi Hidup (ACES), J Resources (PSAB), dan Hartadinata (HRTA). (*)
Related News

QRIS Telah Jangkau 57 Juta Pengguna dan 39,3 Juta Merchant

IHSG Melambung 0,96 Persen di Sesi I, 9 Sektor Pendorongnya

Akan Ada Periode Transisi dan Zonasi Terkait Kebijakan Beras

Wall Street Rebound, IHSG Cenderung Melemah

Tertekan, IHSG Arungi Level 7.500

IHSG Lanjut Koreksi, Serok Saham PANI, ADHI, dan SIDO