Waspada! Aksi Jual Investor Asing Tekan IHSG

Petugas kebersihan menyisir teras depan area Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi mayoritas menguat tipis. Itu setelah data ketenagakerjaan sektor swasta mencatat rekor terlemah dalam dua tahun terakhir. Hasil tersebut memicu kekhawatiran investor akan dampak kebijakan tarif impor terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS).
Berdasar data ADP, pada Mei lalu sektor swasta hanya mencatat penambahan jumlah pekerja 37 ribu lebih rendah dari bulan sebelumnya direvisi turun menjadi 60 ribu, dan juga konsensus memprediksi penambahan jumlah pekerja 110 ribu. Data itu, membayangi data non farm payroll akan rilis Jumat pekan ini.
Penguatan mayoritas indeks bursa Wall Street, dan harga beberapa komoditas diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Aksi jual investor asing, dan sikap hati-hati investor menjelang libur panjang berpeluang menjadi sentimen negatif untuk indeks.
Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.035-7.000, dan resistance 7.105-7.140. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut.
Yaitu, Indofood Sukses Makmur (INDF), Alamtri Minerals Indonesia (ADMR), HM Sampoerna (HMSP), Kalbe Farma (KLBF), Amman Minerals (AMMN), dan Bumi Resources Minerals (BRMS). (*)
Related News

Dapat Tambahan Kuota FLPP, BTN Perluas Akses Rumah Layak bagi Rakyat

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Cek! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

Surplus 3,37 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp13.599 Triliun

1,42 Juta Wisman Kunjungi Indonesia pada Juni, Naik 8,42 Persen

Produksi Kemasan Nasional Diprediksi Tembus Rp105 Triliun di 2025