EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 1,29 persen menjadi 7.073. Secara teknikal, IHSG breaklow MA20 di kisaran 7.111. Itu seiring penyempitan positive slope indikator MACD.

Lalu, diperkuat dengan pembentukan death cross indikator stochastic RSI pada overbought area. So, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan menuju support level 7.050, dan posisi resistance 7.150 sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 31 Januari 2025. 

Pasar domestik menanti laporan keuangan sejumlah emiten edisi 2024. Terutama emiten-emiten blue chip sebagai acuan untuk mengetahui kinerja emiten tersebut. Oleh sebab itu, Phintraco Sekuritas menjagokan saham LSIP, TAPG, SCMA, EMTK, dan MAPI, sebagai ladang investasi. 

Di sisi lain, pasar Amerika Serikat (AS) mengantisipasi data PCE Price Index Desember 2024, sebagai acuan mengetahui tingkat inflasi tingkat produsen. Pasar memperkirakan PCE Price Index AS Desember 2024 naik menjadi 2,6 persen YoY dari November 2024 di level 2,4 persen YoY. 

Saat bersamaan, pasar kawasan Eropa mengantisipasi data unemployment rate Januari 2025 Jerman diprediksi naik menjadi 6,2 persen dari Desember 2024 di level 6,1 persen. Data inflation rate Jerman edisi Januari 2025 diperkirakan stabil di level 2,6 persen YoY. 

Pasar regional juga mengantisipasi data unemployment rate Jepang periode Desember 2024 dengan perkiraan stabil di level 2,5 persen. Data retail sales Jepang edisi Desember 2024 diperkirakan tumbuh 3,2 persen Yoy, lebih tinggi dibanding realisasi bulan sebelumnya 2,8 persen Yoy. (*)