WIKA Berbalik Rugi Rp3,2T di Kuartal III, Bayar Sukuk Ditunda!
Logo usaha WIKA
EmitenNews.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) hingga Kuartal III-2025 membukukan rugi bersih sebesar Rp3,29 triliun atau berbalik dari posisi laba bersih Rp696,37 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, laba bersih WIKA tercatat anjlok lebih dari 570% secara tahunan (YoY).
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian emiten Infrastruktur milik Danantara tersebut mencatatkan, pendapatan bersih pada kuartal III-2025 tercatat sebesar Rp9,09 triliun, turun 27,6% dibandingkan periode sama tahun 2024 yang mencapai Rp12,55 triliun.
Penurunan pendapatan ini turut menekan laba kotor menjadi Rp758,31 miliar, susut 28,4% YoY dari Rp1,06 triliun pada tahun sebelumnya.
Dari sisi beban, beban pokok pendapatan turun menjadi Rp8,33 triliun dari Rp11,49 triliun, sejalan dengan berkurangnya aktivitas proyek. Namun, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp865,79 miliar, naik 8,9% YoY, sementara beban penjualan juga naik menjadi Rp10,71 miliar.
Secara operasional, WIKA mencatat rugi usaha Rp216 miliar, berbalik dari laba operasi Rp3,95 triliun pada kuartal III-2024.
Beban keuangan masih menjadi tekanan utama dengan nilai Rp2,09 triliun, meski turun 25,4% YoY dari Rp2,82 triliun. Selain itu, bagian rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama ikut menggerus kinerja.
Dari sisi neraca, total aset WIKA per 30 September 2025 mencapai Rp57,02 triliun, turun 10,3% dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp63,56 triliun. Jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp48,44 triliun, menurun dari Rp51,68 triliun, sementara total ekuitas merosot menjadi Rp8,57 triliun, turun 27,8% dari Rp11,87 triliun pada akhir 2024.
Kas dan setara kas juga menyusut signifikan menjadi Rp1,54 triliun, dari Rp3,36 triliun pada akhir tahun lalu, mencerminkan tekanan likuiditas yang masih tinggi.
Dengan kondisi tersebut, laba per saham dasar WIKA menjadi minus Rp80,55 per saham, berbalik dari Rp18,59 per saham pada periode yang sama 2024.
Sebelumnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengumumkan kondisi terkini terkait kesiapan dana pembayaran jatuh tempo Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022 Seri A yang akan jatuh tempo pada 3 November 2025.
Corporate Secretary WIKA, Ngatemin dalam suratnya yang disapaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa perusahaan menghadapi keterbatasan kas bebas (unrestricted cash) untuk memenuhi kewajiban pokok pembayaran sukuk tersebut.
Ngatemin menjelaskan, kondisi ini dipicu oleh penurunan kinerja industri konstruksi nasional akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang berdampak langsung pada turunnya perolehan kontrak baru serta penerimaan kas perseroan.
WIKA mencatat total nilai penerbitan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2022 sebesar Rp281,82 miliar.
Saham WIKA (PT Wijaya Karya (Persero) Tbk) saat ini sedang disuspensi (dihentikan sementara perdagangannya) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 18 Februari 2025, karena perusahaan menunda pembayaran pokok sukuk dan obligasi yang jatuh tempo.
Harga Terakhir (sebelum suspensi): Rp 204 per saham (per 17 Februari 2025).
Related News
TIRT Kian Moncer, Bisnis Baru Sumbang Cuan Rp5,5 M per Bulan
AMMS Ungkap Fakta Baru di Balik Akuisisi Investor Virgin Islands
Gara-Gara Rumor Akuisisi, Investor BRRC Cuan Rp2,88M
Bukalapak (BUKA) Masih Parkir Dana IPO Rp7,47T di Deposito dan SBN
PYFA Boncos! Rugi Bengkak 70 Persen Jadi Rp365M di Kuartal III
Susut 10 Persen, Laba PGN (PGAS) Sisa USD237,89 Juta





