“Pengetatan mobilitas masyarakat dalam pengendalian omicron, menurut kami, menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan transaksi nasabah melalui Mobile Banking BTN. Peningkatan signifikan yang telah kami sebutkan diatas mencerminkan bahwa nasabah menjadikan Mobile Banking BTN sebagai alat untuk bertransaksi di era pengetatan mobilitas tersebut,” katanya.

 

Andi mengatakan, transaksi mobile banking BTN secara mayoritas masih didominasi transaksi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar harian nasabah. Sebagai gambaran, tiga kategori transaksi yang paling banyak dilakukan yaitu transaksi pembelian pulsa listrik (PLN), prepaid provider dan topup uang elektronik. Kemudahan dalam melakukan transaksi ini menjadi pertimbangan utama nasabah dalam menggunakan mobile banking BTN dalam memenuhi kebutuhan mereka.

 

Ia melihat terdapat potensi peningkatan transaksi berbasis digital pada tahun ini. Lantaran adanya pergerakan perilaku masyarakat dari yang sebelumnya konvensional menjadi ke arah digital.

 

BTN memproyeksikan transaksi mobile banking BTN dapat tumbuh minimal sebesar 30% tahun ini. “Dengan rencana launching aplikasi new Mobile Banking BTN pada tahun ini kami harapkan dapat memberikan pengalaman baru yang lebih baik kepada nasabah sehingga dapat menarik minat nasabah untuk semakin meningkatkan transaksi mereka melalui channel mobile banking,” tambahnya.

 

Direktur BCA Santoso Liem menuturkan, pandemi telah mempercepat digitalisasi dalam banyak hal, termasuk dalam penyediaan layanan perbankan. Hingga saat ini, BCA terus melakukan transformasi digital sebagai upaya perseroan dalam memenuhi kebutuhan transaksi nasabah sesuai dengan tren digital saat ini.

 

“Sebagai informasi, BCA mobile kini menjadi primadona nasabah, telah menjadi fitur digital banking dengan peningkatan transaksi yang signifikan. Pada November 2021, BCA mobile mencatatkan jumlah transaksi all time high, hingga mencapai 1 miliar kali dalam sebulan, tumbuh tiga kali lipat dalam dua tahun terakhir,” ujarnya.

 

Volume transaksi Internet banking BCA sendiri tumbuh 31% menjadi 1,2 miliar transaksi di kuartal IV-2021 dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Volume transaksi mobile banking BCA melonjak 58% menjadi 3 miliar di kuartal IV-2021 dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

 

“Sementara itu, nilai transaksi Internet banking BCA mencapai Rp 15,118 triliun dan mobile banking BCA mencapai Rp 4,049 triliun di sepanjang 2021. Kami juga telah menyempurnakan fitur-fitur terkini BCA mobile sehingga semakin mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan finansialnya,” kata Santoso.