EmitenNews.com – Masih terdapat ketimpangan produktivitas kelapa sawit antara perkebunan rakyat dengan perkebunan besar baik perusahaan negara maupun swasta. Kontribusi perkebunan rakyat dalam mendukung kelapa sawit berkelanjutan, suatu tantangan tersendiri dalam industri kelapa sawit nasional. Perkebunan rakyat memiliki keterbatasan; minim pengetahuan pengelolaan perkebunan berkelanjutan, termasuk terkait pupuk dan pemupukan. “Peran perusahaan sangat diperlukan melakukan pendampingan kepada perkebunan rakyat dalam membangun kemitraan untuk mewujudkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Vallauthan Subraminam kepada pers, Selasa (2/2/2021). Dalam upaya pendampingan itu, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk tidak asal bicara. Sulung Research Station (SRS) merupakan Divisi Penelitian PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk turut berperan dalam melakukan penyusunan rekomendasi pupuk untuk kebun rakyat di sekitar lingkungan Perseroan. SRS memberikan serangkaian pelayanan dalam menentukan jenis dan dosis pupuk yang optimal bagi tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Menurut Vallauthan, pelayanan SRS meliputi penentuan blok Leaf Sampling Unit (LSU) dan Soil Sampling Unit (SSU), pengambilan LSU dan SSU serta pengamatan visual terhadap kondisi kesehatan tanaman dengan melakukan pemeriksaan kondisi areal perkebunana kelapa sawit. Selama ini, kegiatan pemupukan sesuai anjuran hampir tidak dilakukan oleh sebagian kebun rakyat. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan nutrisi pada tanaman kelapa sawit yang diusahakan. Peningkatan produksi kelapa sawit pada Perkebunan rakyat dapat dicapai dengan cara menerapkan pemupukan berimbang dan spesifik lokasi (jenis tanah, iklim). Rekomendasi pemupukan yang disusun oleh SRS didasarkan pada prinsip keseimbangan nutrisi dalam tanaman dan tanah, sehingga menghasilkan dosis pupuk yang akurat serta mendukung produktivitas optimum. Dalam pelaksanaan analisis nutrisi tanaman dan tanah, SRS didukung oleh Laboratorium Analitik yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk managemenut Mutu ISO 17025 : 2017. Sementara itu Swasti Kartikaningtyas, Head of Corporate Secretary PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk menambahkan, selain memberikan rekomendasi pupuk, SRS juga turut melakukan pendampingan dalam aplikasi pupuk di areal Perkebunan rakyat. Sebelum pupuk diaplikasikan ke areal Perkebunan milik rakyat, petani juga dapat menguji terlebih dahulu kualitas pupuk tersebut di Laboratorium SRS. Hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas pupuk yang dibeli oleh petani. Selain dapat menguji sampel jaringan tanam, tanah dan pupuk, Laboratorium SRS juga melayani analisis sampel kompos, air, air limbah, CPO dan TBS dengan pelayanan cepat, akurat dan terpercaya. Sebagai jaminan mutu data hasil pengujian, kata Swasti Kartikaningtyas, Laboratorim Analitik berpartisipasi dalam uji akurasi yang diselenggarakan Wageningen University-Netherlands yang beranggotakan lebih dari 240 laboratorium dari seluruh dunia. ***