EmitenNews.com - Pasar saham Indonesia awal pekan ini ditutup anjlok nyaris 3 persen. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan selurih sektor pembentuk saham berada di zona negatif. Penutupan perdagangan sore ini, IHSG anjlok 164,47 poin atau 2,59 persen ke level 6.175,7. Indeks saham LQ45 juga turun 3,24 persen ke posisi 975,75. Sebanyak 365 saham di melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 96 saham menguat dan 97 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham hari ini sebanyak 513.598 kali dengan volume perdagangan 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,07 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.225. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya melemah. Pelemahan tersebut dipimpin oleh sektor infrastruktur yang turun 3,71 persen, diikuti sektor keuangan turun 2,9 persen, dan sektor industri dasar turun 2,72 persen. Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain SDRA turun 20,73 persen ke Rp 650 per saham, RDTX merosot 20 persen ke Rp 7.000 per saham dan WICO turun 14,75 persen ke Rp 520 per saham. Sementara saham-saham yang menguat antara lain MKNT yang naik 33,96 persen ke Rp 71 per saham, TFCO naik 24,56 persen ke Rp 710 per saham dan MINA naik 14,15 persen ke Rp 1.775 per saham. (Romys)
Related News
IHSG Turun Tapi Asing Masuk Rp3,2T: Jebakan Harga atau Peluang Value?
Data Bicara: Cara Atur Strategi Portofolio di Tahun 2026!
Efek BI Rate ke Saham: Sektor Apa yang Bakal Cuan di Tahun 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?





