EmitenNews.com - Jahja Setiaatmadja melepas saham Bank Central Asia (BBCA) senilai Rp4,99 miliar. CEO emiten bank besutan Djarum Group itu, mendivestasi 619.900 lembar dengan harga pelaksanaan Rp8.050 per saham.


Transaksi pengurus teras BCA itu, telah dilakukan pada 18 Maret 2022. Sayangnya, transaksi tersebut tidak mengungkap tujuan sejati dari penjualan pentolan bank dengan nilai kapitalisasi Rp967 triliun tersebut.


Menyusul transaksi itu, kini Jahja memegang saham BCA 40.178.085 atau 40,17 juta lembar setara 0,03 persen. Sedikit berkurang dari sebelumnya sebanyak 40,79 juta lembar alias 0,03 persen. ”Transaksi dilakukan dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tutur Raymon Yonarto.


Jamak diketahui, BCA bakal menebar dividen tunai Rp120 per lembar dengan cum dividen pada 25 Maret 2022. Dengan aksi itu, Jahja telah melewatkan peluang untuk mendapat dividen tunai sejumlah Rp74,38 juta. Namun, Jahja masih berkesempatan meraup dividen tunai senilai Rp4,82 miliar. Itu dengan catatan, Jahja tidak menjual sisa kepemilikan saham BCA sebanyak 40,17 juta lembar.  


Per 28 Februari 2022, pemegang saham lebih dari lima persen antara lain PT Dwimuria Investama 67,72 miliar lembar setara 54,94 persen, dan masyarakat 55,54 miliar lembar atau selevel dengan 45,06 persen. 


Pemegang saham dari jajaran komisaris misalnya Djohan Emir Setijoso 106,21 juta lembar alias 0,09 persen, dan Tonny Kusnadi membungkus 6,76 juta lembar setara 0,01 persen. Sedang Cyrillus Harinowo, Raden Pardede, dan Sumantri Slamet tidak memiliki sehelai saham pun. 


Nah, dari kalangan direksi selain Jahja di antaranya Armand Wahyudi 4,25 juta lembar, Suwignyo Budiman 38,19 juta lembar, Tan Ho Hien/Subur 14,56 juta lembar, Rudy Susanto 2,14 juta lembar, Lianawaty Suwono 1,33 juta lembar, Santoso 1,74 juta lembar, Vera Eve Lim 985.265 lembar, Gregory Hendra 172.540 lembar, Haryanto Tiara Budiman 180.985 lembar, Frengky Chandra 1,38 juta lembar, John Kosasih 25 ribu lembar. (*)