Abaikan Wall Street, IHSG Lanjut Menyala

Para pelaku pasar tengah serius mengamati pergerakan saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup melemah signifikan. Itu dipicu harapan investor akan kesepakatan antara Amerika Serikat (AS), dan mitra dagang pupas. Bahkan, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi pemberlakuan tarif impor 25 persen berlaku pada Selasa, 4 Maret 2025.
Berdasar pernyataan terbaru, Trump menegaskan tidak ada lagi ruang negosiasi dengan Meksiko, dan Kanada. Dengan begitu, kebijakan tarif impor segera berlaku. Selain itu, pemberlakuan tarif impir resiprokal juga dipastikan mulai berlaku pada 2 April 2025.
Koreksi indeks bursa Wall Street seiring pemberlaun kebijakan tarif impor 25 persen untuk Meksiko, dan Kanada dikhawatirkan memicu inflasi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Aksi beli investor asing, dan lonjakan harga beberapa komoditas seperti emas, timah, nikel, tembaga, dan gas berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 4 Maret 2025, Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Indeks akan mencoba menjelajahi area support di kisaran 6.450-6.380, dan resistance level 6.590-6.660.
Berdasar data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mendekati beberapa saham berikut. Yaitu, Bank Syariah Mandiri alias BSI (BRIS), Surya Citra Media (SCMA), Emtek (EMTK), Japfa (JPFA), J Resources (PSAB), dan Bumi Minerals (BRMS). (*)
Related News

AADI-SCMA Masuk, ESSA, dan SIDO Terlempar dari LQ45

MERI, BLOG, dan PSAT Ramaikan 10 Saham Top Losers Pekan IniĀ

Cek! Ini 10 Saham Top Gainers dalam Sepekan

Mayora Sajikan Dampak Sosial via Program CSR Berkelanjutan

IHSG Melambung 3,17 Persen, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp13.519 Triliun

IHSG Kembali Hijau ke Level 7.543, Saham Sektor Keuangan Pemicunya