Abaikan Wall Street, IHSG Orbit Zona Hijau
Para pelaku pasar tampak antusias menyimak pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Mengawali perdagangan pekan ini, indeks bursa Wall Street ditutup melemah. Itu dipicu koreksi cukup dalam saham Nvidia 2,55 persen, diikuti pelemahan emiten teknologi berkapitalisasi besar lain macam Meta 1,64 persen, Amazon 0,41 persen, dan Netflix 2,25 persen.
Nvidia mengalami tekanan jual seiring investigasi pemerintah China mengenai kemungkinan perseroan melanggar undang-undang anti-monopoli. Sementara itu, Amerika Serikat (AS) sebelumnya sudah melarang beberapa perusahaan produsen Chip.
Tidak terkecuali Nvidia untuk menjual Chip dengan kemampuan mutakhir ke China sebagai upaya membatasi kemajuan kemampuan militer. Koreksi indeks bursa Wall Street itu, diprediksi menjadi sentimen negatif pasar.
Sementara itu, aksi beli investor asing, dan lonjakan beberapa harga komoditas berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, IHSG diprediksi bergerak cenderung menguat dengan kisaran support 7.380-7.320, dan resistance 7.495-7.555.
Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham laik koleksi sebagai berikut. Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI), Saratoga (SRTG), Rukun Raharja (RAJA), Astra International (ASII), dan Kalbe Farma (KLBF). (*)
Related News
Beda Respons Asing Antara Saham dan Obligasi Setelah Keputusan The Fed
IHSG Sundul Level 8.709 pada Sesi I, Sektor Kesehatan Jadi Lokomotif
8 Tahun, Dana Haji Kelolaan BPKH Capai Rp179 Triliun
Industri Perkapalan Minta Dukungan Pembiayaan Jangka Panjang
Pelabuhan Tanjung Priok Operasikan Pemindai Peti Kemas Beradioaktif
KISI Panen Cuan di Tengah Rekor IHSG 2025





