EmitenNews.com - PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) memaparkan kinerja keuangan semester I-2025 dan prospek bisnisnya dalam ajang Public Expose Live Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/9). Emiten distribusi energi dan kimia ini menegaskan fokus pada rantai pasok terintegrasi serta potensi jangka panjang dari kawasan industri JIIPE Gresik.

Direktur & Corporate Secretary AKRA, Suresh Vembu, mengungkapkan laba bersih perseroan naik 18% secara tahunan (YoY) menjadi Rp1,18 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang distribusi bahan bakar dan kimia, penjualan lahan, serta lonjakan pendapatan utilitas JIIPE yang meroket 317% menjadi Rp311 miliar.

“Hasil ini menjadi dasar direksi menetapkan dividen interim senilai Rp990 miliar, melanjutkan komitmen payout ratio di atas 60% selama delapan tahun,” ujar Suresh.

Rantai Pasok Energi-Kimia Jadi Andalan

AKRA menegaskan bisnis intinya berada pada rantai pasok energi dan kimia. Perseroan mengoperasikan terminal BBM dan kimia dasar berkapasitas 904.400 KL di 19 pelabuhan, didukung 14 kapal dan 250 truk dengan sistem digital 24 jam.

Ekspansi jaringan ke Indonesia Timur serta bisnis SPBU, baik subsidi maupun non-subsidi lewat bp AKR, disebut menopang ketahanan pasokan energi nasional. Meski demikian, lonjakan harga minyak global dan kebijakan subsidi pemerintah tetap menjadi risiko terhadap margin distribusi.

JIIPE Jadi Mesin Pertumbuhan Baru

Di luar bisnis inti, kawasan ekonomi khusus Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) diposisikan sebagai mesin pertumbuhan baru. Sejumlah tenant global, termasuk Xinyi Glass dan smelter tembaga terbesar dunia, mulai masuk. Kehadiran tenant besar ini diproyeksikan menciptakan pendapatan berulang dari utilitas dan logistik.

Fundamental Kokoh

Dari sisi keuangan, AKRA menegaskan posisi kas kuat, net gearing rendah, serta rekam jejak pembagian dividen sebesar Rp10,8 triliun sejak 2017. Perseroan juga mencatat kenaikan peringkat ESG MSCI ke AA dan skor Sustainalytics 20,9, menegaskan praktik keberlanjutan yang lebih solid.