Akuisisi, Bank BTPN (BTPN) Kebut Izin Right Issue 3,09 Miliar Lembar
EmitenNews.com - Bank BTPN (BTPN) bakal menerbitkan right issue maksimal 3.095.000.000 helai alias 3,09 miliar eksemplar. Pengeluaran saham baru itu, dibalut dengan nilai nominal Rp20. Seluruh dana hasil right issue, setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya untuk pembiayaan proyek pertumbuhan inorganic termasuk melakukan akuisisi di perusahaan lain.
Dengan right issue itu, perseroan akan memiliki tambahan pendanaan untuk menjalankan rencana pembiayaan proyek untuk pertumbuhan lebih lanjut. Kalau menggunakan posisi laporan keuangan September 2023, dengan ada right issue total modal proforma perseroan akan menjadi Rp40,2 triliun dari sebelumnya Rp33,5 triliun. Penyertaan akan menjadi Rp8,0 triliun dari sebelumnya Rp1,3 triliun. So, total aset perseroan akan menjadi Rp181,8 triliun dari sebelumnya Rp175,1 triliun.
Tidak ada perubahan terhadap total kewajiban perseroan. Rencana transaksi right issue tidak berdampak terhadap rasio permodalan karena peningkatan modal untuk membiayai penyertaan perseroan. Dampak final yang timbul pada pos-pos keuangan akan disesuaikan kembali setelah rencana pembiayaan proyek perseroan dilaksanakan.
Kalau pemegang saham memilih opsi tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru, dapat mengalami penurunan persentase kepemilikan saham alias dilusi dalam jumlah maksimum sebesar 27,53 persen.
Perseroan akan menyampaikan pernyataan pendaftaran right issue kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah mendapat izin investor dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 7 Desember 2023. Hajatan itu, akan dilaksanakan setelah OJK menyatakan pernyataan pendaftaran right issue efektif. (*)
Related News
Komisaris IPCM Beli Saham Harga Rp272 per Lembar, Ini Tujuannya
Bos CAKK Tambah Saham Lagi, Kali Ini Rp149 Per Lembar
Bos Sido Muncul (SIDO) Sabet Penghargaan Ini
Mitra Tirta Buwana (SOUL) Dapat Restu Ganti Pengurus
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan
Transcoal (TCPI) Siapkan Capex Rp700M di 2025, Ini Peruntukannya