Akuisisi Oneject Tuntas, Bisnis Itama Ranoraya (IRRA) Makin Menggurita
EmitenNews.com - PT Itama Ranoraya (IRRA) melakukan perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat (PPJB) untuk pembelian atau akuisisi PT Oneject Indonesia (Oneject). Akuisisi itu, bagian transformasi untuk menjadi manufacturing high tech sektor kesehatan. Oneject, produsen alat suntik Auto Disable Syringe (ADS) terbesar Asia. Saat ini, sudah menjual produk ke sejumlah negara Eropa, Asia, dan UNICEF.
Pascaakuisisi Itama Ranoraya akan menjadi pemegang saham mayoritas Oneject dengan porsi kepemilikan 51 persen. Transaksi pembelian akan dilakukan dalam dua tranche yaitu pembayaran di awal senilai Rp198,80 miliar, dibayar saat penandatanganan PJBB, dan pembayaran final sebesar nilai total akuisisi disepakati dikurangi nilai pembayaran awal.
Nilai total akuisisi disepakati mengacu kepada hasil appraisal Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dengan menggunakan buku full year 2021. Pendanaan untuk pembayaran awal senilai Rp198,80 miliar dari penjualan saham treasury sebanyak 100 juta lembar pada harga Rp1.988 per lembar saham. Harga penjualan saham treasury itu, telah memenuhi aturan POJK No.30/POJK.04/2017. Sementara untuk pembayaran final, Itama Ranoraya akan melakukan penerbitan saham baru (rights issue).
Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama Itama Ranoraya menyebut saham Oneject akan dibeli terdiri dari saham lama, dan saham baru. Penerbitan saham baru itu, untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja, dan juga belanja modal Oneject. “Tahun depan penjualan ekspor alat suntik akan naik signifikan, dan selain alat suntik, awal tahun depan Oneject juga sudah mulai produksi alat kesehatan lain seperti kantung darah untuk kebutuhan PMI dan juga produksi produk Reagen test (Covid & nonCovid) milik Abbott. Jadi, dana akuisisi juga untuk pendanaan modal kerja, dan belanja modal Oneject,” tutur Heru, di Jakarta, Kamis (30/9).
Proses akuisisi selambat-lambatnya selesai pada semester pertama 2022. Dengan begitu, pada tahun buku 2022, Oneject sudah bisa dikonsolidasikan dalam Utama Ranoraya. Itama Ranoraya akan meminta persetujuan pemegang saham untuk persetujuan akuisisi Oneject, dan persetujuan rights Issue untuk pendanaan akuisisi. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk kedua agenda tersebut dilaksanakan pada kuartal I 2022.
Setelah akuisisi, Itama Ranoraya akan menjadi pemain global sebagai produsen alat kesehatan. Segmen pasar Itama Ranoraya, tidak hanya memenuhi permintaan pasar kesehatan domestik namun juga global. ”Dua tahun terakhir kami mampu meraih pertumbuhan 80-100 persen setiap tahun, baik pendapatan, dan laba bersih. Akuisisi itu, akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Itama Ranoraya ke depan,” tegas Heru.
Roadmap transformasi bisnis Itama Ranoraya tidak hanya menjadi manufacturing high tech sektor kesehatan namun juga masuk kelayanan jasa kesehatan (services). Dengan transformasi bisnis itu, Itama Ranoraya akan memiliki bisnis lengkap sektor kesehatan yaitu distribusi, manufacturer, dan layanan kesehatan (services). Selanjutnya, Itama Ranoraya fokus perdagangan dan services. Oneject fokus manufacturing high tech, dan inovasi healthcare. (*)
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen