EmitenNews.com - PT Pelita Air Service (PAS) kini punya bos baru. Setelah hampir dua tahun kosong, posisi direktur utama maskapai milik PT Pertamina (Persero) itu, akhirnya terisi. Kementerian BUMN menunjuk Albert Burhan sebagai Direktur Utama Pelita Air. Mantan CEO Citilink Indonesia ini dinilai pas untuk membenahi tata kelola perusahaan menjadi lebih baik.
Penunjukan Albert Burhan itu diketahui setelah PT Pertamina (Persero) mewakili pemegang saham PT Pelita Air Service mengumumkan perombakan direksi maskapai tersebut yang dilakukan pada 1 Oktober 2021.
Dalam siaran pers, Selasa (5/10/2021), Direktur SDM PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto mengungkapkan, Albert pernah menjabat sebagai CFO dan CEO Citilink Indonesia, lalu bergabung kembali di Garuda Indonesia. Terakhir menjabat sebagai CEO PT Aero Jasa Cargo, anak perusahaan Garuda di bidang logistik.
Saat bersamaan, pemegang saham Pelita Air juga mengangkat Muhammad Shabran Fauzani sebagai Direktur Keuangan dan Umum. Shabran menggantikan posisi Muhammad Priadi. Shabran terakhir menjabat sebagai VP Financing PT Pertamina (Persero). Sebelumnya ia Direktur Keuangan dan SDM PT Patra Jasa, ssalah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero).
Erry Sugiharto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Muhammad Priadi selama menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Umum Pelita Air. Ia berharap, dengan lengkapnya struktur direksi, Pelita Air dapat lari kencang karena akan mulai memasuki penerbangan niaga berjadwal, sebagai salah satu maskapai penerbangan nasional. Direksi baru Pelita Air diminta menjaga komitmen dan integritas dalam menjalankan tugas.
Dalam diskusi virtual, Selasa (5/10/2021), Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyatakan, pengangkatan Albert Burhan sebagai Direktur Utama PT Pelita Air Service (PAS), dalam rangka pembenahan tata kelola perusahaan menjadi lebih baik ke depan. "Ya, artinya kan kita lagi benahi mereka, Pelita Air. Kita benahilah supaya bagus. Kita tunggu aja mengenai perbaikan Pelita Air ya." ***
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah