EmitenNews.com- Sepanjang tahun 2020, Portfolio Manager Allianz Indonesia aktif mengikuti kondisi pasar dan menyesuaikan strategi investasi dengan kondisi pasar yang fluktuatif. Strategi yang tepat mampu memaksimalkan kinerja fund dan memberikan imbal hasil yang baik. 


Selama 2020 fund - fund unit link Allianz lebih unggul dibandingkan tolok ukurnya, seperti Smartlink Rupiah Equity Fund yang mampu memberikan imbal hasil -2,51 persen, lebih baik dibandingkan tolok ukur IHSG yang -5,09 persen, Smartlink Rupiah Fixed Income Fund +12,15 persen, lebih baik dari tolok ukur +9,95 persen, begitu juga dengan Allisya Rupiah Equity Fund -3.83 persen lebih baik dari tolok ukur Jakarta Islamic Index di – 9,69 persen.


“Meskipun kondisi pasar volatil di tengah masa pandemi yang menantang, Allianz Indonesia mencatatkan perkembangan imbal balik investasi yang positif di tahun 2020 dengan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp 42,70 triliun atau naik sebesar 6,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. AUM ini termasuk juga dana kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz. Dana yang dikelola terdiri dari investasi produk unit link sebesar 55%, asuransi jiwa dan kesehatan sebesar 26% dan DPLK sebesar 19%,” kata Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia.


“Allianz juga secara aktif memilih instrumen investasi yang berkelanjutan baik dari sisi lingkungan, dampak sosial, dan pengelolaan yang baik (Environment, Social & Governance/ESG) sesuai dengan investment guideline yang diterapkan oleh Allianz Group. Tujuan kami dalam mengelola asset bukan hanya memberikan imbal hasil yang baik, tetapi juga melakukan investasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan faktor ESG,” ujar Ni Made.


Allianz Indonesia senantiasa menjaga kepercayaan nasabah untuk mengelola asset di 62 jenis fund dengan strategi yang tepat sepanjang tahun 2020. Tiga fund yang paling banyak dipilih oleh nasabah sepanjang 2020, adalah SmartLink Equity Fund dengan dana kelolaan Rp 10,26 triliun, SmartLink Balanced Fund dengan dana kelolaan Rp 2,08 triliun dan SmartLink Fixed Income Fund dengan dana kelolaan sebesar Rp 1,82 triliun.


Harapan dan Optimisme di Tahun 2021. Perkembangan dan pendistribusian vaksin yang mulai dilakukan di awal 2021, likuiditas dari berbagai negara serta sentimen positif dari penerapan Omnibus Law yang akan menunjang iklim dan daya tarik investasi di Indonesia diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi di Indonesia. Meskipun optimisme tahun 2021 akan jauh lebih baik dari tahun lalu, tetap ada risiko yang perlu diperhatikan, antara lain tekanan Geopolitikal AS, pertumbuhan ekonomi dunia yang masih lemah karena lambatnya pemulihan Covid-19, adanya gelombang kasus Covid-19 yang baru, rendahnya realisasi Penanaman Modal Asing dan lemahnya implementasi Omnibus Law, serta pemerintah mengalami penundaan ketersediaan vaksin Covid-19 dan konsumsi yang rendah dari pemerintah dan masyarakat.


Di tahun ini, Allianz Indonesia telah memulai secara progresif untuk strategi investasi pada saham dalam meningkatkan eksposur non-defensif selain saham defensif, dengan melihat adanya ekspektasi pemulihan ekonomi pada tahun 2021 dan 2022. Selain itu, ada prospek aliran dana asing terhadap proyek Baterai Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/EV Battery), yang akan menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai terbesar di dunia dan memiliki peran penting di rantai produksi EV. Apapun kondisinya, secara umum preferensi Allianz Indonesia tetap tidak berubah pada saham-saham yang memiliki kekuatan harga, neraca yang efisien dan tata kelola perusahaan yang baik.


Pandangan kami masih positif terhadap pasar obligasi Indonesia. Likuiditas yang cukup di perbankan dan inflasi yang terjaga adalah beberapa faktor positif yang mendasari pandangan positif kami terhadap pasar obligasi Indonesia. Namun kami tetap memperhatikan dengan seksama pergerakan US Treasury yield dan postur APBN di 2021 yang akan berpengaruh terhadap dinamika dan volatilitas di pasar obligasi.


“Untuk memaksimalkan tujuan finansial jangka panjang nasabah, kami senantiasa mengimbau nasabah untuk memilih jenis perlindungan asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya, dan yang tak kalah penting juga adalah untuk memahami profil risiko masing-masing. Selain melakukan review polis secara rutin dari segi perlindungan asuransinya, nasabah juga perlu memastikan pilihan instrument investasi yang dipilih sesuai dengan profil risiko dan melakukan review secara berkala terhadap nilai investasi yang telah terkumpul. 


Hal ini penting untuk memonitor perkembangan dari rencana keuangan yang telah dibuat. Produk unit link Allianz memiliki fitur switching atau pengalihan, sehingga nasabah dapat mengubah pilihan fund untuk polisnya, bahkan secara online melalui portal nasabah Allianz eAZyConnect. Allianz Indonesia senantiasa menjaga kepercayaan nasabah kepada kami untuk memberikan perlindungan dan pelayanan asuransi terbaik, serta mengelola asset nasabah untuk dapat mencapai tujuan finansial yang diharapkan,” kata Karin Zulkarnaen, Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia.(Eko Hilman)