EmitenNews.com - PT Mega Akses Persada (MAP) menandatangani fasilitas kredit sindikasi tambahan pada Selasa (21/5/2024). Anak usaha PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) itu, meraih pinjaman dari BNI, dan Bank of China Rp1,62 triliun berjangka waktu selama 10 tahun.

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22//2024), Corporate Secretary DNET, Kiki Yanto Gunawan menuturkan bahwa MAP memperoleh plafon pembiayaan tambahan dari BNI dan Bank Of China (Hong Kong Limited ) BOC berupa kredit investasi bersifat non revolved dan commited sebesar Rp1,62 triliun. Rinciannya, Trance C sebesar Rp1 triliun dan Trance D sebesar Rp620 miliar.

Pinjaman berjangka waktu 10 tahun. Sudah termasuk masa tenggang dengan bunga margin 1,75% serta memiliki agunan peralatan fiber optik, fidusia atas piutang perusahaan dan gadai saham atas seluruh kepemilikan saham debitur serta letter of undertaking dari DNET.

"Perolehan Perolehan pinjaman akan menunjang secara langsung kegiatan operasional anak usaha DNET," tutur Kiki Yanto Gunawan.

Satu hal, pinjaman ini tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan Perseroan, kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik.

Sebelumnya, data perdagangan di Bursa Efek Indonesia menyebutkan telah terjadi transaksi bernilai jumbo pada saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), Kamis (20/12/2023). Terjadi transaksi tutup sendiri (crossing) saham DNET senilai Rp1,16 triliun di pasar negosiasi BEI.

Perseroan diketahui juga mengembangkan investasi pada 3 entitas asosiasi, yaitu PT Indomarco Prismatama (Indomaret) yang bergerak di bidang usaha perdagangan eceran.

Lalu, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang mengembangkan bisnis restoran cepat saji dengan brand ternama Kentucky Fried Chicken (KFC), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang bergerak pada industri roti dengan brand Sari Roti. ***