EmitenNews.com — PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menargetkan volume produksi dan penjualan nikel di 2022 sekitar 24.000 sampai 25.000 ton nikel dalam feronikel (TNi).


Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan ANTM, Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan resmi Antam, di Jakarta, Jumat (3/6). Selain itu, pada tahun ini Antam akan fokus pada upaya pengelolaan biaya melalui pelaksanaan sejumlah program efisiensi, terutama terkait beban yang dapat ditangguhkan.


Syarif mengatakan, target volume produksi dan penjualan feronikel yang ditetapkan tersebut telah memperhitungkan tingkat utilisasi operasi pabrik feronikel di Pomalaa, serta mengedepankan kestabilan dan keamanan operasi pabrik.


Untuk komoditas bijih nikel pada 2022, lanjut dia, ANTM menargetkan total produksi bijih nikel mencapai 12,1 juta wet metric ton (wmt) atau bertumbuh 10 persen dari capaian produksi bijih nikel di 2021 yang sebesar 11,01 juta wmt. Penjualan bijih nikel pada tahun ini ditargetkan mencapai 10,05 juta wmt atau bertumbuh 31 persen (year-on-year).


"Peningkatan target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri," kata Syarif.


Terkait dengan rencana produksi logam emas yang seiring dengan dimulainya fase pasca tambang emas di Cibaliung yang dikelola entitas anak ANTM, PT Cibaliung Sumberdaya ANTM menargetkan produksi emas konsolidasian di 2022 sebesar 911 kilogram (29.289 troy oz) yang berasal dari tambang emas Pongkor.


Sedangkan, target penjualan emas pada 2022 berada pada tingkat yang optimal, yakni sebanyak 28.011 kg (900.574 troy oz), dengan memprioritaskan perluasan basis pelanggan di dalam negeri.


Pada tahun ini, target produksi logam perak sebesar 6.643 kg (213.577 troy oz), dengan target penjualan mencapai 8.643 kg (277.878 troy oz). Untuk bijih bauksit di 2022, ANTAM menargetkan volume produksi sebanyak 1,80 juta wmt, sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik CGA Tayan dan proyeksi penjualan bauksit kepada pelanggan pihak ketiga.