ASEAN+3 Sepakati Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Kawasan
EmitenNews.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN Plus Three (APT) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (06/09/2023), menghasilkan kesepakatan kerja sama pembangunan ekosistem kendaraan listrik kawasan. Kesepakatan ditandai dengan diadopsinya dokumen “ASEAN Plus Three Leaders Statement on Developing Electric Vehicle Ecosystem”.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi yang memberikan keterangan pers di hadapan awak media selepas pertemuan mengatakan bahwa adopsi dokumen tersebut merupakan implementasi dari kesepakatan para pemimpin ASEAN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik saat KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.
“Ini adalah penerjemahan atau implementasi dari kesepakatan ASEAN yang kemudian mendapatkan dukungan kerja sama dengan negara-negara plus three-nya (RRT, Jepang, Republik Korea),” ujar Menlu.
Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi menyatakan, “ASEAN Plus Three merupakan motor pertumbuhan ekonomi di kawasan. Maka itu, ketahanan kawasan kita tidak terlepas dari kerja sama yang telah dan akan dibangun oleh ASEAN Plus Three.”
Pada pertemuan ini, negara anggota APT membahas prioritas pengembangan kerja sama dalam pembangunan ekonomi hijau, termasuk infrastruktur hijau. Hal ini dianggap menjadi kunci penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi kawasan yang berkelanjutan.
Salah satu area kerja sama utama yang ditekankan adalah pembangunan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kawasan, yang mencakup investasi, transfer teknologi, sharing best practices, dan pembangunan kapasitas negara anggota. Sebagai sebuah komitmen nyata bersama, pertemuan pun menyepakati diadopsinya deklarasi terkait kerja sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) Kawasan.
“ASEAN menghargai dukungan RRT, Jepang, dan Korea terhadap kerja sama pengembangan ekosistem EV yang berpotensi menggerakkan roda industri sekaligus menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi dan transisi energi yang berkelanjutan,” tutur Presiden Jokowi.
KTT Ke-26 APT juga menegaskan signifikansi kolaborasi kawasan dalam menghadapi krisis di masa depan melalui penguatan sektor keuangan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, transformasi digital, infrastruktur, serta pangan.
Konsensus ini berlandaskan kepada polikrisis berupa fenomena pandemi Covid-19 serta ketidakpastian geopolitik selama beberapa tahun terakhir yang terbukti berdampak negatif terhadap kesejahteraan negara-negara di kawasan. Dengan adanya disrupsi terhadap rantai pasok global, negara APT sepakat untuk membuat sistem logistik, infrastruktur, maupun produksi yang lebih sigap maupun independen dalam menghadapi krisis di masa depan.
Terakhir, semua anggota sepakat bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dari stabilitas kawasan dalam konteks yang lebih luas. “Peran APT sebagai motor pertumbuhan harus diiringi dengan perannya sebagai motor bagi perdamaian dan stabilitas kawasan,” pungkas Presiden Jokowi.
Keterlibatan APT dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan didasarkan pada penghormatan terhadap hukum internasional dan kerja sama yang sejalan dengan kerangka ASEAN Outlook Indo-Pacific (AOIP) yang lebih luas.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha