Asing Borong Saham Rp 846,91 miliar, IHSG Ditutup Jadi Naik 0,08 Persen
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)Selasa (2/7) berakhir ke zona hijau dari pembukaan pagi yang berada di zona merah alias turun. IHSG naik tipis 5,2 poin atau 0,08 persen ke level 6.384,89. Indeks saham LQ45 menguat 0,23 persen ke posisi 1.023,19. Sebanyak 232 saham melemah sehingga menyeret IHSG sempat ke zona merah dan hanya naik tipis. 174 saham menguat sehingga mengangkat IHSG dan 133 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 532.977 kali dengan volume perdagangan 17,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing beli saham (net buy) Rp 846,91 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.138. Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham industri dasar naik 1,77 persen, dan bukukan penguatan terbesar.Sektor saham manufaktur naik 0,46 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,18 persen. Sementara itu, sektor saham tambang melemah 0,88 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian tergelincir 0,78 persen dan sektor saham aneka industri susut 0,65 persen. Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain saham POLU naik 25 persen ke posisi Rp 1.050 per saham, saham KPAL mendaki 24,79 persen ke posisi Rp 302 per saham, dan saham KJEN menguat 24,50 persen ke posisi Rp 376 per saham. Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham HOME turun 34,34 persen ke posisi Rp 65 per saham, saham TIRA susut 14,53 persen ke posisi Rp 200 per saham dan saham ITMA merosot 11,67 persen ke posisi Rp 795 per saham. Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,17 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,11 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,36 persen, indeks saham Thailand susut 0,48 persen, indeks saham Shanghai turun 0,03 persen, indeks saham Singapura melemah 0,15 persen dan indeks saham Taiwan merosot 08 persen.
Related News
Data Bicara: Cara Atur Strategi Portofolio di Tahun 2026!
Efek BI Rate ke Saham: Sektor Apa yang Bakal Cuan di Tahun 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!





