Bagi BRI (BBRI), Digitalisasi Perbankan Harus Memperkuat Ekonomi Riil
Bagi BRI (BBRI), Digitalisasi Perbankan Harus Memperkuat Ekonomi Riil. dok. BRI.
EmitenNews.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), atau BRI, tengah fokus menjalankan transformasi digital sebagai upaya efisiensi bisnis sekaligus menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Di samping itu, digitalisasi di BRI diyakini dapat mendongkrak kondisi ekonomi riil di Indonesia, khususnya segmen UMKM.
SEVP Treasury dan Global Services BRI Achmad Royadi menyampaikan hal tersebut pada acara “Financial Deepening for Stronger Growth & Sustainable Recovery” yang diselenggarakan Indonesia Economic Prospects (IEP). “Adanya ekspansi dari keuangan digital berperan dalam melakukan akselerasi. Syaratnya, lembaga keuangan mesti merampungkan digitalisasi di aspek produk inti, loan officer, serta membangun ekosistem digital.”
Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (30/6/2022), Achmad Royadi mengatakan, digitalisasi di perbankan dapat mendatangkan multiplier effect yang kuat bagi ekonomi riil Indonesia. Peran BRI dalam hal ini cukup esensial, mengingat perseroan fokus pada segmen UMKM yang juga merupakan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi dalam negeri.
Hal tersebut dikarenakan BRI punya proporsi nilai yang unik, yakni dengan mengusung konsep hybrid bank. Konsep tersebut mengkombinasikan jejaring fisik yang kuat dan luas yang tersebar hingga pelosok negeri dengan layanan digital khas BRI. Dengan begitu, perseroan juga bisa mempenetrasi pasar yang belum tersentuh. BRI juga akan terus melakukan ekspansi, untuk agen bank cabang.
“BRI juga berkolaborasi dengan customer sehingga mereka akan bisa bertransaksi di titik-titik hub dari BRI. Jadi customer mereka tidak perlu jalan atau pergi jauh-jauh untuk melaksanakan transaksi perbankan. Ini tentunya akan berpengaruh besar terhadap ekonomi riil hingga pelaku grassroots economy,” ujar Achmad Royadi.
Seperti diketahui, BRI memiliki sejumlah layanan digital komprehensif. Pada aspek layanan, BRI telah mengimplementasikan BRISPOT hingga BRIAPI sehingga proses pelayanan berjalan efisien. Di sisi lain, BRI mengandalkan digital banking BRImo dengan lebih dari 100 fitur terlengkap untuk memenuhi kebutuhan 17,71 juta user.
Layanan BRI juga didukung oleh 8.993 branch offices dan 221.531 E-channel di 34 provinsi di Indonesia. Di samping itu, emiten bersandi saham BBRI ini juga memiliki 552.709 AgenBRILink untuk memastikan seluruh masyarakat di berbagai penjuru Indonesia dapat mengakses layanan perbankan.
Achmad Royadi menjelaskan BRI memiliki alasan bahwa digitalisasi harus memperkuat ekonomi riil khususnya pelaku UMKM. Sebabnya, mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, tercatat pelaku UMKM di Tanah Air mencapai 65,46 juta unit atau sekitar 99,99 persen dari total usaha nasional.
Jumlah tersebut mampu menyerap sekitar 119,5 juta tenaga kerja atau setara 96,92 persen dari total tenaga kerja di Indonesia dengan sumbangsih terhadap PDB lebih dari 60 persen. Di sisi lain, 45 juta unit UMKM di antaranya masih membutuhkan pendanaan khususnya dari lembaga keuangan formal.
“Sekali lagi, kami melihat bahwa ini peluang besar untuk upaya inklusi keuangan serta pendalaman sektor keuangan. Jadi itulah mengapa di BRI kami punya strategi hybrid. Ekspansi kami juga justru fokus pada melahirkan lebih banyak agen-agen untuk layanan perbankan dan literasi digital,” kata Achmad Royadi. ***
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M