EmitenNews.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak warganya lebih mencintai lingkungan, dengan melakukan konservasi. Mantan Bupati Purwakarta ini, prihatin akibat bencana alam banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Jabar. Mulai dari kawasan Puncak Bogor hingga Bekasi pada Minggu (2/3/2024) malam hingga Selasa (4/3/2025). 

"Ayo, berani nggak kita bersama-sama sulap kawasan Puncak jadi kawasan hijau lagi. Bukan kawasan beton. Ributnya jangan pada waktu hujan, nanti sudah musim kemarau lupa lagi. Mari kita selesaikan, tuntaskan bersama, tanpa ada kepentingan apapun kecuali konservasi," kata Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya seperti dikutip Rabu (5/3/2025).

Dedi Mulyadi mengatakan, bencana alam dipicu oleh ulah manusia yang menggarap suatu wilayah tidak sesuai peruntukannya. Ia mencontohkan, kawasan Puncak Bogor yang seharusnya adalah kawasan hijau, malah menjadi kawasan beton yang dipenuhi villa dan tempat wisata.

Belum lagi perumahan-perumahan yang dulu dijanjikan nyaman, aman, justru dihantam banjir. Hal itu, karena penggunaan yang tidak seharusnya dan tata ruang yang tak sesuai alokasi. 

Karena itu, gubernur baru ini mengajak warga agar berubah, dengan begitu bencana alam tidak lagi terjadi melanda wilayah-wilayah tersebut.

"Tuh Citarum, warga-warga yang buang sampah ke sungai, sadar dong. Sekolahnya tinggi-tinggi. Ngomongnya pintar-pintar, tapi cara buang sampah saja belum bisa. Itu yang saya maksud pendidikan karakter. Pasar-pasar di Kota Bandung, tolong TPS atau TPA-nya jangan dekat sungai, akhirnya sampah pasar masuk lagi ke sungai," tegas politikus Partai Gerindra itu.

Dedi Mulyadi juga menyoroti Karawang dan Kabupaten Bandung yang langganan banjir. Ia meminta warga bertekad memutus datangnya bencana itu. Masalah itu, harus dituntaskan. Tidak perlu menunggu bencana lagi tahun depan. Pemerintah berani mengeluarkan pembiayaan cukup untuk menyelesaikan problem tersebut. 

"Kata pepatah, hanya orang bodoh, hanya orang dungu yang masuk ke lubang yang sama. Setiap tahun membicarakan banjir, longsor. Peristiwanya itu-itu saja. Ayo sekarang kita gerakin daerah-daerah, tanam bukit-bukit kosong. Saya sudah minta Kepala Kehutanan agar menyiapkan ratusan ribu bahkan jutaan pohon untuk segera ditanam di musim hujan ini," imbau Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat bakal berlangsung hingga 11 Maret 2025. Karena itu, perlu diwaspadai terjadinya banjir, seperti yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek Senin-Selasa (3 dan 4 Maret 2025). Modifikasi cuaca akan dilakukan untuk mencegah banjir ekstrem mulai hari ini, Rabu (5/3/2025). Prioritas di wilayah Jawa Barat.

Dalam keterangannya yang dikutip Rabu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan modifikasi cuaca akan diprioritaskan di wilayah Jawa Barat. Pasalnya, daerah yang kini dipimpin Gubernur Dedi Mulyadi itu, paling rentan diterjang banjir.

"Prioritas di Jawa Barat karena memang paling rentan. Terutama di daerah pegunungan di puncak awannya dari situ nanti bisa jadi sumber banjir untuk ke hilir, tidak hanya kena Jawa Barat tapi juga bisa mengalir ke arah utara ke DKI Jakarta," kata Dwikorita kepada pers, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. ***