Bank BNI (BBNI) Kucuri Pinjaman Entitas Sarana Menara (TOWR) Rp4,67 Triliun

EmitenNews.com - Bank Negara Indonesia (BBNI) menggelontorkan kredit kepada entitas usaha Sarana Menara Nusantara (TOWR) sejumlah Rp4,67 triliun. Fasilitas itu terdiri dari treasury line, perjanjian pemberian bank garansi, dan akta perjanjian penanggungan perusahaan, dan penggantian kerugian perusahaan.
Transaksi itu melibatkan anak usaha perseroan yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), PT Iforte Solusi Infotek, dan Solusi Tunas Pratama (SUPR). Dan, Bank BNI sebagai pemberi pinjaman. Transaksi itu, telah diteken pada 9 Agustus 2022.
Perjanjian kredit antara BNI dan Protelindo senilai Rp3 triliun telah diteken pada 16 September 2021 (perjanjian pinjaman BNI 1). Lalu, teken perjanjian kredit senilai Rp1 triliun antara BNI dengan Protelindo telah dilakukan pada 9 Juni 2022 (perjanjian pinjaman BNI 2).
Selanjutnya, perjanjian pemberian fasilitas treasury line kepada Protelindo Rp572 miliar telah diteken pada 9 Agustus 2022. Fasilitas itu, untuk limit transaksi forex, hedging, call spread, cross currency swab, option, dan transaksi derivatif lainnya dengan Bank BNI. Fasilitas tersebut berdurasi 12 bulan alias satu tahun.
Kemudian teken perjanjian penerbitan bank garansi pada 9 Agustus 2022 antara Iforte dengan Bank BNI. Total komitmen penerbitan bank garansi Rp100 miliar berjangka 12 bulan alias satu tahun. Protelindo memberikan jaminan perusahaan dalam hal Iforte atau anak usaha akan menerbitkan bank garansi kepada pihak ketiga.
Nah, untuk menjamin seluruh kewajiban Protelindo itu, Iforte, dan Solusi Tunas Pratama telah meneken akta perjanjian penanggungan perusahaan dan penggantian kerugian perusahaan pada 9 Agustus 2022. Selanjutnya, untuk menjamin seluruh kewajiban Iforte, Protelindo akan meneken jaminan perusahaan.
Struktur pemberian pinjaman maupun fasilitas perbankan dengan jaminan pihak terafiliasi memungkinan para pihak memperoleh pembiayaan dengan syarat dan kondisi yang lebih baik. ”Transaksi itu, tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” tulis Monalisa Irawan, Corporate Secretary Sarana Menara Nusantara. (*)
Related News

Tumbuh Minimalis, GJTL 2024 Raup Laba Rp1,18 Triliun

Surplus 22 Persen, TRIS 2024 Kemas Laba Bersih Rp82,90 Miliar

Laba dan Pendapatan Positif, Ini Kinerja MTDL 2024

Melejit 88 Persen, ASLC 2024 Catat Laba Rp50,3 Miliar

Kapok Rugi! Laba INOV 2024 Melambung 275 Persen

Melangit 219 Persen, INPP 2024 Serok Laba Rp335 Miliar