Baru Lepas Suspensi! Satu Saham Ngegas ARA, Dua Rontok
Ilustrasi volatilitas indeks harga saham.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan tiga saham yakni, PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk. (CSIS), PT Trimitra Prawara Goldland Tbk. (ATAP), dan PT Sentra Food Indonesia Tbk. (FOOD) yang sebelumnya sempat dikenakan suspensi. Ketiganya kini dapat kembali diperdagangkan mulai Kamis (20/11).
Pada hari pembukaan suspensi, satu saham langsung menguat yakni, ATAP melesat ke Auto Rejection Atas (ARA) setelah naik 9,52%, atau 14 poin, menyentuh harga tertinggi harian di Rp161. Sementara satu saham lainnya justru terpelanting ke harga terendah harian alias Auto-Rejection Bawah (ARB) yakni, saham FOOD ambles turun 9,95% setara 40 poin di Rp362. Sedangkan, saham CSIS terpantau ikut melemah 9,7% atau ambles 439poin ke Rp456.
Sebelum suspensi dicabut, ketiga saham tersebut mencatat pergerakan harga yang bervariasi. Saham ATAP dalam sepekan naik 45,05% dari Rp111. Dalam sebulan, saham ini menguat 76,92% dari Rp91 per 19 Oktober 2025. Pada periode triwulan, ATAP melonjak 387,88% dari Rp33 pada 19 Agustus 2025. Sepanjang tahun, ATAP membukukan kenaikan impresif 544% dari harga awal Januari 2025 di Rp25.
Saham CSIS mencatat kenaikan 40% dalam sepekan dari Rp330. Secara bulanan, saham ini melesat 131,31% dari Rp198 pada 19 Oktober 2025. Pada triwulan, CSIS naik 255,04% dari Rp129 per 20 Agustus 2025. Sepanjang tahun, harga saham ini meroket 518,92% dari Rp74 pada awal Januari 2025.
Sementara itu, saham FOOD dalam sepekan tercatat stagnan di Rp370. Namun dalam sebulan, saham ini menguat 68,18% dari Rp220 per 20 Oktober 2025. Pada periode triwulan, FOOD naik hingga 255,77% dari Rp104 pada 20 Agustus 2025. Secara tahunan, FOOD mencatat kenaikan 218,97% dari Rp116 pada awal tahun.
Kepala Divisi Peraturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menyampaikan bahwa keputusan pembukaan kembali suspensi tersebut mulai efektif Kamis (20/11), setelah otoritas bursa merasa cukup untuk meredam volatilitas dan pola transaksi tak wajar masing-masing saham.
Related News
BRRC Melejit Usai Noprian Fadli Transaksi 50 Juta Lembar di Pasar Nego
Pengendali AWAN Rajin Jual Puluhan Juta Saham di Harga Atas, Ada Apa?
Grup Sinarmas (SMMA) Umumkan Direksi Baru dari Entitas Yamaha
Terkuak! Pengendali SGRO Lepas 65,72% Saham ke Investor Dubai Rp9,4T
Bos TPIA Asal Malaysia Serok Ratusan Ribu Lembar Harga Rp7.450
Boy Thohir Borong 3,1 Juta Saham TRIM, Ini Alasannya





