Baru Listing Drop Terus, BEI Gembok Saham Ini

PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) ketika resmi melantai di BEI pada 22 Februari 2024
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi suspensi atau menghentikan sementara perdagangan saham dan waran seri I PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX & MPIX-W) pada hari ini, Rabu (28/2).
Adapun suspensi ini berlaku bagi perdagangan saham dan waran MPIX. Hal ini dilakukan karena terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan.
Penghentian sementara perdagangan saham MPIX dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Sedangkan penghentian sementara perdagangan waran MPIX-W dilakukan di seluruh pasar.
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham dan waran MPIX," ungkap Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dan Pande Made Kusuma Ari A, Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI dalam pengumuman bursa, Selasa (27/2) lalu.
Suspensi saham dan waran ini dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar uintuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi dan saham dan waran Mitra Pedagang Indonesia.
pada perdagangan terakhir, Selasa (27/2/2024) kemarin, saham PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) tercatat ditutup turun -3,81% atau melemah -5 point di harga Rp126 per saham.
MPIX baru mencatatkan saham di BEI pada Senin (12/2) lalu. Mitra Pedagang menetapkan harga initial public offering (IPO) Rp 334 per saham.
Pada perdagangan perdana, harga saham MPIX mentok auto rejection bawah (ARB) dengan penurunan 24,55% ke level Rp 252 per saham dari harga IPO.
Related News

Emiten TP Rachmat (DSNG) Ungkap Jatuh Tempo Obligasi Rp176M

Prima Andalan (MCOL) Genjot Eksplorasi Batu Bara Telan Dana Segini

CBUT Endapkan Sisa Dana IPO di Tiga Bank BUMN Rp37,17M

MTSM Abaikan Free Float, Ini Sanksi BEI

Saham Ngacir 210 Persen, Begini Penjelasan KRAS

Kejagung Geledah Kantor GOTO Terkait Dugaan Korupsi Rp9,9T