EmitenNews.com — PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp146,72 miliar pada tahun 2021, atau turun 9,8 persen dibandingkan tahun 2020 yang terbilang Rp162,07 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2021 telah audit emiten farmasi itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/4/2022). Padahal, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tumbuh 3,88 persen menjadi Rp1,9 triliun yang ditopang penjualan obat bebas kepada pihak ketiga sebesar Rp1,069 triliun atau tumbuh 10,31 persen dibandingkan akhir tahun 2020 yang tercatat senilai Rp969,1 miliar.

 

Disusul penjualan obat resep kepada pihak ketiga yang tumbuh 12,98 persen menjadi Rp792,79 miliar. Tapi penjualan obat bebas kepada pihak berelasi turun 23,2 persen menjadi Rp244,67 miliar.

 

Bahkan penjualan obat resep kepada pihak berelasi anjlok 50 persen, yang tersisa Rp9,585 miliar. Walau beban pokok pendapatan membengkak 0,8 persen menjadi Rp905,12 miliar, tapi laba kotor tumbuh 6,8 persen menjadi Rp995,76 miliar.

 

Sayangnya, beban penjualan dan pemasaran membengkak 15,6 persen menjadi Rp621,83 miliar. Terlebih beban pajak penghasilan membengkak  25,24 persen menjadi Rp65,067 miliar.

 

Akibatnya laba tahun berjalan per saham turun ke level Rp131, sedangkan di akhir tahun 2020 masih berada pada level Rp145.

 

Sementara itu, aset perseroan tumbuh 4,9 persen menjadi Rp2,085 triliun karena dipicu membengkaknya kewajiban sebesar 6,8 persen menjadi Rp705,1 miliar.