BEI Telisik ASLI! Laba Drop, Saham Naik Ratusan Persen hingga Disetop

Manajemen ASLI ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com – PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) memberikan penjelasan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menanggapi permintaan klarifikasi atas fluktuasi harga saham dan kinerja keuangan Perseroan.
Direktur ASLI Didik Hariyanto menjelaskan bahwa penurunan laba tahun berjalan pada kuartal II-2025 dibandingkan posisi akhir Desember 2024 terutama disebabkan oleh kenaikan harga pokok pendapatan, khususnya pada biaya logistik dan tenaga kerja untuk proyek di wilayah Kalimantan.
“Meski demikian, dari sisi pendapatan, ASLI masih mencatat pertumbuhan 7,6% secara tahunan (yoy) per Juni 2025 dibandingkan Juni 2024, yang menunjukkan peningkatan nilai pekerjaan yang berhasil diperoleh Perseroan,” jelas Didik dalam keterangan tertulis Jumat (17/10).
ASLI juga mengungkapkan tengah mengikuti sejumlah tender proyek konstruksi besar dengan total nilai mencapai Rp393 miliar, di antaranya:
Pembangunan Jalan dan Jembatan Akses Kawasan Perumahan PT Bumi Bandara Indah senilai Rp320 miliar
Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Saluran Phase 2 & 3 dari PT Karabha Digdaya senilai Rp58 miliar
Proyek Jembatan Taman Kopo Indah 5 dari PT Duta Sarana Asri Mulia senilai Rp15 miliar
Selain itu, Perseroan menyatakan fokus pada peningkatan efisiensi dan optimalisasi proyek eksisting (backlog) untuk menjaga pertumbuhan kinerja keuangan secara berkelanjutan.
Menyoroti prospek usaha, ASLI melihat kondisi makroekonomi nasional masih kondusif bagi pertumbuhan sektor konstruksi, terutama dengan kebijakan pemerintah yang mendorong belanja modal non-APBN dan penguatan industri dalam negeri.
Perseroan juga berencana memperluas fokus bisnis dari proyek berbasis APBN menuju proyek-proyek swasta, kerja sama BUMN, pemerintah daerah, dan skema KPBU, yang dinilai mampu memberikan arus kas lebih sehat dan margin lebih baik.
“Perubahan arah kebijakan pembangunan nasional dari proyek jalan tol ke proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan ketahanan pangan juga menjadi peluang bagi ASLI untuk memperkuat backlog hingga 2026 dan seterusnya,” jawab Didik ke BEI.
Manajemen ASLI menegaskan bahwa tidak terdapat perkara hukum yang dihadapi oleh Perseroan maupun anak usahanya yang berdampak material dan belum diungkapkan kepada publik.
Selain itu, Perseroan memastikan tidak ada informasi material di media massa yang berpotensi memengaruhi harga saham, serta tidak terdapat fakta atau informasi material lain yang belum pernah diungkapkan sebelumnya.
Terkait pergerakan harga saham ASLI di pasar, manajemen menilai kenaikan maupun penurunan harga saham sepenuhnya merupakan mekanisme pasar. Perseroan menduga pergerakan tersebut dipengaruhi oleh respon positif investor terhadap performa dan prospek bisnis ASLI.
“Ke depan, kami akan tetap berfokus pada strategi pertumbuhan berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi operasional baik di tingkat induk maupun anak usaha,” pungkas Didik.
Sebagai informasi, PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) saat ini dalam Suspensi efektif pada Rabu lalu (8/10/2025), lantara lonjakan harga saham di luar kebiasaan. ASLI disuspensi pada harga Rp220 per lembar saham
ASLI dalam sebulan terakhir terbang 143,2 persen dari harga Rp67 pada 30 September 2025. Dalam enam bulan melesat 226 persen dari Rp50 pada 8 April 2025. Secara tahunan (YTD) ASLI melejit 226 persen dari harga Rp50 pada 2 Januari 2025.
Related News

TRIN Melonjak Ratusan Persen, Manajemen Paparkan Strategi Bisnis Baru

Pengendali DIVA Tambah Porsi Lagi Harga Atas, Ada Apa?

Transaksi USD100 Juta di CBRE, Ada Investor Strategis?

Emiten Hermanto Tanoko (RISE) ARA Berjilid! Ada Aksi Apa?

IPCM Lepas Treasury Raup Dana Segini

PGJO Dirikan Dua Entitas Baru