EmitenNews.com - Sejumlah perusahaan Indonesia akan menandatangani kontrak dengan korporasi China mencapai lebih dari USD10 miliar. Hal tersebut bakal menambah besaran investasi dari perusahaan-perusahaan China ke Indonesia, yang saat ini jumlahnya sangat besar. Hal tersebut dinilai akan lebih menegaskan mesranya hubungan ke dua negara.

Demikian salah satu hasil lawatan 16 hari Presiden Prabowo Subianto, sejak kemarin. Inilah kunjungan kerja perdana Presiden ke-8 RI itu, usai dilantik bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka, 20 Oktober 2024.

"Besok siang, Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan mengadakan acara. Bakal ada kontrak-kontrak di bidang sains antara perusahaan-perusahaan China dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang jumlahnya lebih dari USD10 miliar," kata Presiden Prabowo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Balai Besar Rakyat, Beijing, Sabtu (9/10/2024).

Inilah bagian dari agenda kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo, ke China selain bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China (NPC) Zhao Leji.

"Saya berterima kasih atas pernyataan PM Li bahwa kita perlu mengambil langkah-langkah praktis dan saya kira kita bergerak sangat cepat dengan langkah-langkah praktis," ungkap Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo mengatakan investasi dari perusahaan-perusahaan China ke Indonesia saat ini jumlahnya sangat besar.

"Jadi saya kira ini menunjukkan kolaborasi, dan juga meningkatnya partisipasi perusahaan-perusahaan China dengan perusahaan-perusahaan Indonesia demi keuntungan kedua negara kita," kata Prabowo menambahkan.

Apalagi, kata Prabowo, Indonesia dan China akan merayakan peringatan hubungan diplomatik ke-75 tahun pada 2025.

"Saya kira tahun depan saat kita merayakan hubungan diplomatik ke-75 tahun, dan (kepada) semua pihak saya ingin sampaikan bahwa dalam segala bidang kerja sama menunjukkan peningkatan. Peningkatan yang signifikan," kata Prabowo

Dalam pertemuan tersebut, PM Li Qiang mengatakan, ketika Presiden Prabowo memilih China sebagai negara pertama kunjungan kenegaraannya setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI, itu mencerminkan pentingnya hubungan China-Indonesia.

"Kunjungan ini juga mencerminkan betapa pentingnya perhatian Bapak Presiden dan pemerintahnya terhadap perkembangan hubungan China-Indonesia. Melalui upaya bersama kedua belah pihak, hubungan China-Indonesia terus meningkat dan memasuki tahap baru dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama," kata PM Li Qiang.

Kerja sama Indonesia-China yang saling menguntungkan di berbagai bidang itu, menurut PM Li, semakin erat dari hari ke hari.

"Hal itu membawa manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara. Tidak peduli bagaimana perubahan situasi internasional, China bersedia untuk selalu menjadi tetangga dan mitra yang baik bagi Indonesia," ungkap PM Li.

PM Li juga menegaskan bahwa Pemerintah China percaya dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kami percaya pada pemerintahan Indonesia yang baru. Kami juga akan meneruskan kebijakan persahabatan terhadap Indonesia dan mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama antara China dan Indonesia untuk terus mencapai level yang lebih tinggi," kata PM Li  menambahkan.

Dalam kunjungan ke Beijing itu, Presiden Prabowo Subianto didampingi anak semata wayangnya, beserta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. 

Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia. Lalu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.