Berikutnya, kapabilitas channel. Pelaku UMKM yang jumlahnya sangat dominan, membutuhkan channel yang sangat beragam. BRI Group memiliki berbagai channel pemberdayaan yang dapat masuk ke berbagai kategori usaha seperti Rumah  BUMN, Inkubasi Universitas, Desa Brilian, LinkUMKM, juga PNM mekaar. 

 

“Berikutnya adalah kapabilitas IT yang mengintegrasikan seluruh layanan dan terakhir adalah kapabilitas kolaborasi,” katanya.

 

Upaya-upaya peningkatan kapabilitas pemberdayaan itu tak terlepas dari salah satu aspirasi besar yang ingin dicapai perseroan pada 2025. Yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion. Inklusi keuangan perlu berkualitas karena terkait kemakmuran. Pemerintah mencanangkan inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024.

 

“Ketika inklusi keuangan mencapai 90% sekitar 70% kontribusinya adalah dari BRI. Di mana kontribusi BRI itu mencapai 121,6 juta nasabah. Sedangkan pada 2023 target kontribusinya sekitar 65,4% dengan 107,5 juta nasabah,” pungkas Sunarso.

 

“Kemudian dalam mendukung green economy, BRI telah menjadi pemimpin pasar Sustainable Finance di Tanah Air dengan membukukan penyaluran kredit berkelanjutan secara konsisten,” ujarnya. Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit, diiringi dengan penguatan terhadap aspek Environmental, Social & Governance (ESG) secara komprehensif dalam kegiatan bisnis perseroan.

 

Hingga akhir Kuartal III 2023, kredit berkelanjutan BRI mampu tumbuh 11,89% menjadi sebesar Rp750,91 triliun, sehingga porsinya mencapai 66,1% dari total portofolio kredit BRI. Angka tersebut semakin memperkokoh BRI sebagai bank dengan portofolio kredit berkelanjutan terbesar di Indonesia

 

Sebagai informasi, BI Award merupakan apresiasi Bank Indonesia kepada seluruh mitra strategis yang berdedikasi tinggi dan memberi makna bagi pembangunan Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada Perusahaan yang turut berkontribusi dalam memajukan pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai layanan. ***