BNI Luncurkan ESG Advisory Playbook untuk Transisi Hijau Bisnis Sawit
Potret peluncuran ESG Advisory Playbook menjadi bagian dari rangkaian BNI ESG & Sustainability Transition (BEST) Event 2025 bertema Driving Sustainability in Palm Oil Sector with BNI di Menara BNI Pejompongan, Rabu (19/11/2025).
EmitenNews.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan peran kuatnya dalam mendorong keuangan berkelanjutan via peluncuran ESG Advisory Playbook khusus sektor perkebunan kelapa sawit. Inisiatif ini menjadikan BNI sebagai bank pertama di Indonesia yang menghadirkan panduan menyeluruh guna mendukung debitur melakukan transisi hijau secara terarah, terukur, serta sesuai rujukan global.
Kebijakan baru tersebut hadir sebagai respons atas meningkatnya perhatian internasional terhadap praktik sawit berkelanjutan, termasuk aturan European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang mempengaruhi rantai pasok sawit Indonesia. Peluncuran ini menjadi bagian dari rangkaian BNI ESG & Sustainability Transition (BEST) Event 2025 bertema Driving Sustainability in Palm Oil Sector with BNI di Menara BNI Pejompongan, Rabu (19/11/2025).
Acara tersebut dihadiri jajaran direksi BNI, antara lain Direktur Utama Putrama Wahju Setyawan, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar, Direktur Manajemen Risiko David Pirzada, Direktur Corporate Banking Agung Prabowo, serta Direktur Commercial Banking Muhammad Iqbal. Hadir pula SEVP Bun Hendra (SEVP Credit Risk) dan Pancaran Effendi (SEVP Wholesale Solution & Value Chain) sebagai representasi dukungan penuh manajemen terhadap agenda transisi berkelanjutan di sektor sawit.
Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar menyampaikan bahwa playbook tersebut menjadi perangkat pendampingan bagi pelaku industri untuk memperkuat praktik keberlanjutan mereka di tengah dinamika aturan global.
"Advisory playbook ini merupakan panduan bagi para pelaku usaha untuk memulai dan meningkatkan upaya transisi sesuai strategi dan kapabilitas perusahaan, sehingga proses transisi dapat dilakukan secara lebih sistematis dan terarah," ujar Alexandra.
Alexandra menjelaskan bahwa kehadiran playbook ini menjadi kelanjutan dari penyelenggaraan BEST Event 2024, yang sebelumnya berfokus pada penerapan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) bagi debitur sektor energi. Tahun ini, BNI memperluas dukungan ke sektor sawit, sebagai sektor strategis dengan peran besar bagi perekonomian nasional.
"Sebagai bank pertama di Indonesia yang memiliki advisory playbook, hal ini menegaskan komitmen BNI untuk terus menjadi mitra debitur dan mendukung proses transisi Indonesia menuju target NDC 2060 atau lebih cepat," jelasnya.
Penyusunan playbook dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) pada 30 Oktober 2025, dengan melibatkan sejumlah pihak seperti International Finance Corporation (IFC), Kementerian Pertanian, GAPKI, serta PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV). Masukan tersebut menjadi fondasi utama agar playbook bersifat aplikatif, relevan, dan mampu menjawab kebutuhan nyata industri sawit.
Dalam peluncuran tersebut, Vice President of Green Energy Business Development PTPN IV Reina Haronima Tampubolon serta Direktur Keberlanjutan dan Keberperanan Pemangku Kepentingan Strategis PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk Agus Purnomo turut berbagi pengalaman mengenai implementasi roadmap transisi ESG, termasuk hambatan-hambatan yang mereka hadapi.
Ketua Kelompok Budidaya Kelapa Sawit Direktorat Kelapa Sawit dan Aneka Palma Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Togu Rudianto Saragih juga memaparkan arah kebijakan untuk mempercepat transformasi keberlanjutan di sektor sawit. Sementara itu, Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono menyoroti pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
Lebih lanjut, Alexandra menyampaikan bahwa peluncuran playbook ini bukan sekadar inisiatif jangka pendek, tetapi bagian dari pendampingan berkelanjutan bagi debitur dalam menghadapi perubahan lanskap industri global.
"Advisory playbook ini kami harapkan dapat menjadi panduan praktis bagi para pelaku usaha untuk merancang dan memperkuat upaya transisi yang selaras dengan strategi dan kapabilitas perusahaan, sehingga setiap pelaku usaha memiliki akses terhadap pendampingan yang relevan dan solutif dalam menghadapi dinamika transisi keberlanjutan," kata Alexandra.
Dengan hadirnya ESG Advisory Playbook untuk sektor kelapa sawit, BNI semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga keuangan yang aktif mendorong transformasi berkelanjutan pada sektor-sektor prioritas nasional. Inisiatif ini turut mendukung pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia menuju target net-zero emission 2060 atau lebih cepat, serta meningkatkan daya saing industri sawit Indonesia di pasar global. (*)
Related News
Pemerintah Tarik Rp28 Triliun dari Lelang 9 Seri SUN, Selasa (18/11)
IHSG Naik Tembus Level 8.406, Transaksi Pecah Rekor Harian
Masa Depan Indonesia Ditentukan Kemampuan Hasilkan Energi Bersih
Mantap! Cikarang Dry Port Raih Pengakuan Internasional
BSN Siap Menjadi Penguat Pasar Syariah Nasional
IHSG Melesat di Sesi I, Sektor Energi Pimpin Kenaikan





