BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit Bantu Ringankan Korban Kebakaran

EmitenNews.com - Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Jakarta Pluit menyantuni korban kebakaran RT001/RW003, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan berupa pakaian dalam untuk anak-anak, dan wanita.
Insiden kebakaran terjadi pada Minggu, 30 Juli 2023 pukul 09.00 WIB dengan menghanguskan 400 bangunan. Akibatnya sekitar seribu penghuni mengungsi ke tempat-tempat pengungsian. ”Kami serahkan melalui Ketua RT001/RW003 Kapuk Muara. Penyerahan bantuan itu, wujud perhatian kepada korban kebakaran,” tutur Tetty Widayantie, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit.
Menurut Tetty, bantuan dari Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit itu setidaknya dapat meringankan beban penderitaan para korban kebakaran. Selain itu, kegiatan tersebut sebagai wujud kehadiran negara melalui BPJS Ketenagakerjaan di tengah masyarakat maupun tenaga kerja yang mengalami musibah.
Selain itu, Tetty mengingatkan para pekerja khususnya sektor informal untuk menjadi peserta program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek). Tujuannya sebagai upaya proteksi diri dari dampak risiko pekerjaan sewaktu-waktu bisa terjadi. ”Karena diperkampungan padat seperti Kelurahan Kapuk Muara banyak juga pelaku-pelaku UMKM berdagang atau berkegiatan ekonomi di rumah-rumah mereka,” ujar Tetty.
Menurut Tetty, setidaknya para pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah (BPU) tersebut terlindungi oleh dua program dasar yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). ”Untuk peserta BPU dua program iurannya sangat terjangkau yaitu hanya Rp16.800 per bulan,” ungkap Tetty.
Sebagai gambaran jika mengalami musibah kecelakaan kerja, peserta mendapatkan manfaat perlindungan JKK. ”Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan akan menanggung seluruh kebutuhan medis pemulihan peserta yang kecelakaan kerja sampai sembuh berapa pun biaya yang dibutuhkan,” tegas Tetty. (*)
Related News

Menteri Erick Ungkap, Tinggi Ketergantungan Indonesia pada AS

Target Pemerintah, Defisit APBN 2026 Pada Rentang 2,48-2,53 Persen

Menkeu Bagikan Kabar Baik, Per April 2025 APBN Surplus Rp4,3T

Menperin Beber Dampak RI Gabung BRICS Buat Industri Manufaktur

Indonesia: Energi Harus Dianggap Aset Trategis, Bukan Cuma Komoditas

Mei Momentum Tepat bagi BI Turunkan Bunga Acuan, ini Alasannya