EmitenNews.com -IHSG diperdagangkan di zona hijau pada perdagangan kemarin namun ditutup melemah ke level 6618 (-0,22%). Pergerakan IHSG cenderung masih konsolidasi dan pasar cenderung merespon negative rilis dari S&P manufacturing Indonesia yang menurun ke level 50,3 pada May-23. Beberapa sector yang mengalami pelemahan diantara sector non cyclicals (-0,32%), sector technology (-1,42%). Investor asing tercatat membukukan net buy di pasar reguler sebesar Rp213.36 miliar dengan saham - saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing diantaranya adalah GOTO, ICBP, BBRI.
Ayu Dian Research Analyst Reliance Sekuritas menyebut, secara teknikal pergerakan IHSG masih cenderung bergerak konsolidasi dan tertahan di MA5, sementara indikator stochastic kembali membentuk death cross. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: AMAR, BUAH, ANTM, BRMS, ADRO, ASSA, SIDO.
Sementara itu dari bursa AS, ketiga indeks utama kompak ditutup menguat. Penguatan indeks didorong pasar yang menanti cenderung menanti rilis dari inflasi US yang akan rilis minggu depan sebagai indicator untuk melihat apakah The Fed akan kembali menaikan suku bunga.
Dari bursa Asia, pada pagi ini telah diperdagangkan di zona hijau, saat laporan ini ditulis indeks Nikkei 225 menguat (+0,16%), diikuti index Kospi menguat (+0,44%). Pagi ini pasar akan menanti rilis data dari ekspor impor China yang di perkirakan oleh consensus masing-masing akan menurun -0,4% YoY dan -8% YoY.
Kemudian dari dalam negeri, IHSG kami perkirakan akan bergerak mix cenderung menguat. Sementara pasar juga akan menanti data ekspor impor dari US yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Kami perkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6580 - 6660.
Related News

Waspada! IHSG Potensial Lakoni Koreksi

Belum Terbendung, IHSG Siap Langkahi 7.140

IHSG Makin Agresif, Serok Saham CMRY, ENRG, dan BRMS

KAI Berhasil Kurangi Emisi 420 Ribu Ton CO2 dari KA Jarak Jauh

Mentan Usul ke Menko untuk Kendalikan Impor Singkong dan Turunannya

KKP Dahulukan Sanksi Administratif dalam Penegakan Hukum di Laut