EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi perdagangan Senin, 4 November 2024 susut 0,34 persen menjadi 7.479. Pelemahan IHSG dipimpin saham-saham sektor transportasi minus 2,24 persen, dan basic materials susut 1,54 persen. 

Sementara itu, asing membukukan net buy Rp52,94 miliar di pasar reguler dengan saham-saham paling banyak dibeli. Misalnya, ASII, INDF, dan BBRI. IHSG bergerak terbatas di tengah aksi wait and see pasar terhadap pemilu Amerika Serikat (AS), dan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024.

Secara teknikal, IHSG membentuk candle hammer dengan lower shadow panjang. Itu menandakan IHSG masih kuat tertahan di support terpenting. Sementara indicator stochastic telah berada di level oversold mengindikasi peluang rebound. Berikut saham memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu ADRO, BBRI, TAPG, dan TLKM. 

Reliance Sekuritas memproyeksi sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 5 November 2024, IHSG mixed cenderung menguat. Itu didorong kenaikan pada harga minyak setelah OPEC berencana memperpanjang pemangkasan sebesar 2,2 juta barel per hari hingga Desember 2024. 

Selain itu, pasar juga akan mencermati data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 2024 diproyeksi konsensus akan tumbuh 1,6 persen kuartal on kuartal (qoq) atau 5 persen yoy daripada kuartal II 2024 di level 3,79 persen qoq/5,05 yoy. So, IHSG akan bergerak dengan support level 7.435, dan resistance level 7.540.

Pagi ini, bursa Asia telah diperdagangkan mixed. Indeks Nikkei 225 menguat 0,64 persen, dan Indeks Kospi menus 0,57 persen. Mayoritas indeks utama Wall Street ditutup di zona merah. Pasar cenderung menanti pemilu AS antara Kamala Harris dan Donald Trump. Data ekonomi factory orders AS mengalami kontraksi 0,5 persen mom pada September 2024 dari Agustus 2024 di kisaran minus 0,8 persen mom. (*)